Manado, BeritaManado.com — Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III bersama Balai Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berlangsung cukup alot.
Tanya-jawab terkait penanggulangan banjir di Kota Manado khususnya untuk Bailang-Mahawu membuat anggota Komisi III Yongkie Limen cukup emosional.
Pasalnya dana untuk pembangunan bendungan sebagai penanggulangan banjir Bailang dan Mahawu belum tersedia.
“Kalau bilang tidak ada dana, tahun ini ada berapa proyek, tahun lalu berapa, tinggal niatnya ada tidak,” sorot Yongkie Senin, (3/6/2024) di ruang rapat komisi III DPRD Sulut.
Menurut Yongkie, jika tidak ada niat melaksanakan pekerjaan, maka semua program akan mandek.
“Berapa besar ini Bailang? Heh, televisi hancur, semua hancur, kulkas hancur, semua hancur dalam sekejap. Aduh, selama tiga tahun ini ada proyek, ada dana. Kenapa kalau cuma di Bailang sana balai SDA habis anggaran? Ini kan cuma niat saja,” sorot Yongkie.
Lanjut Yongkie, jangan sampai setelah kejadian (banjir) baru datang bawa alat, padahal makan saja sudah jadi masalah.
“Masyarakat sudah bosan lihat Supermi, sudah bosan lihat beras, apa bantuan ini, caleg ini, setang ini, samua datang situ pak.Sudah bosan! Kenapa? Usaha mereka dalam sekejap habis pak. Itu Mahawu itu kalo Ujang dua jam, mulai bapikir. Orang itu mau Muslim, mau Kristen semua berdoa pak, jadi kalau bilang tidak ada anggaran itu lucu,” ujar Yongkie sembari menahan emosinya.
Yongkie pun meminta maaf di mana, dirinya tidak marah semua dia, melainkan karena tugasnya sebagai wakil rakyat yang ada di daerah pemilihan Kota Manado.
(Erdysep Dirangga)