
Bitung – Ratusan pengawas Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA di Kota Bitung mempertanyakan dana transportasi yang belum juga dicairkan. Padahal, proses UN sudah berakhir, Rabu (16/4/2014) tapi dana itu tak kunjung dicairkan.
“Tahun sebelumnya, setelah UN selesai dana itu langsung kami terima, tapi kali ini belum ada informasi soal dana itu,” kata salah satu pengawas yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Ia bersama sejumlah pengawas mengaku sudah menanyakan soal dana itu ke kepala sekolah tempat melakukan pengawasan, namun hanya diminta untuk bersabar. “Katanya dana operasional UN belum dicairkan oleh pihak Dinas Provinsi sehingga diminta untuk bersabar,” katanya.
Sementara itu, tak hanya para guru pengawas yang mempertanyakan dana operasional UN tersebut, tapi para kepala sekolah penyelanggara UN juga mengaku bingung kenapa sampai dana itu belum dicairkan. Mengingat selama pelaksanaan UN, semua biaya operasional terpaksa mereka tanggung agar proses UN tetap berjalan.
“Pelaksanaan UN tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya sebab biasanya saat penyerahan naskah hari pertama dana operasional UN sudah diberikan Diknas Provinsi namun saat ini belum juga turun padahal pelaksanaan UN sudah selesai,” kata salah satu kepala sekolah yang enggan namanya dipublikasikan.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kota Bitung, Julius Ondang membenarkan soal belum dicairkannya dana operasional UN. Ia mengaku, sampai hari terakhir pelaksanaan UN, dana tersebut belum turun.
“Mungkin karena ada pergantian pimpinan di Diknas sehingga dana itu mengalami keterlambatan,” kata Ondang.
Ondang menjelaskan, dana operasional itu diperuntukan untuk dana transportasi pengawas, transportasi naskah serta alat tulis menulis. “Tahun lalu kami menerima sekitar Rp8 jutaan dan dana ini tergantung dari banyaknya perserta UN,” katanya.(abinenobm)