Airmadidi – Ketua Persatuan Olahraga Tradisional Roda Sapi Pacu (Portdasap) Minahasa Utara (Minut) Berty Kapojos SSos menutup rangkaian lomba roda sapi pacu yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Kabupaten Minut, Sabtu (26/11/2016).
Sedikitnya ada tiga rangkaian lomba roda sapi pacu, pertama lomba yang digelar Ikatan Pendiri Minahasa Utara (IPMU) di lapangan pacu Desa Watudambo Kecamatan Kauditan, kedua digelar dalam Festival Pantai Pall Desa Marinsouw dan ketiga digelar di Lapangan Pacu Mega Kaput Desa Kolongan Kecamatan Kalawat.
Pantauan BeritaManado.com, kegiatan lomba di tiga lokasi tersebut tidak pernah sepi peserta dan pengunjung.
Pada lomba di lapangan pacu Watudambo diikuti 21 pasang sapi untuk 5 kelas lomba, pada lomba di Desa Marinsouw, diikuti 24 pasang sapi untuk 5 kelas lomba dan terakhir pada lomba di lapangan Mega Kaput Kolongan, diikuti 43 pasang sapi untuk 4 kelas perlombaan.
“Dengan melihat antusias peserta dan penonton, ini membuktikan tingginya minat terhadap lomba sapi pacu,” kata Kapojos.
Ketua DPRD Minut itu juga menambahkan, bagi para pecinta balap sapi di Minut agar tidak melewatkan lomba sapi pacu yang digelar Portdasap bersama Pordasi Sulut di Lapangan Balitka Manado pada 30 Desember nanti.
“Sekarang kami sedang menyempurnakan struktur Portdasap Minut dan menyusun agenda tahunan. Kami juga sedang berjuang agar kedepan bisa ada arena pacu kuda atau sapi seperti yang ada di Tompaso,” ujar Kapojos.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minut Dra Femmy Pangkerego MPd MM mendukung kegiatan lomba sapi pacu karena bisa menjadi salah satu tujuan wisata di Minut.
“Jika melihat peserta lomba, ada juga yang datang dari luar Provinsi Sulut. Ini potensi pariwisata Minahasa Utara,” kata Pangkerego.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Teknis Harian, Winouvel Lotulung mengatakan untuk tahun ini panitia mencatat rekor istimewa karena terlaksana beberapa kali.
Bahkan ada rekor baru yang tercipta dalam lomba balap di 3 lokasi berbeda tahun ini.
“Di kelas 150 meter, pasangan sapi pacu milik dari Steve Kalengkongan merajai 3 lokasi berbeda. Baik di Watudambo, Pantai PaLl, maupun di Mega Kaput Kolongan, pasangan sapi ini memenaNgkan Kelas 150 meter,” tukas dia.
Dengan memningkatnya peserta, Lotulung menambahkan akan bertambah pula anggota Portdasap Minut.
“Kepada para peternak sapi, sebaiknya tidak beternak sapi hanya untuk menjual daging saja, tapi peliharalah untuk dilombakan, dengan demikian harga sapi akan menjulang tinggi berlipat ganda. Harga daging sapi hanya Rp10 juta, sedangkan harga sapi pacu, bisa mencapai Rp75 juta,” kunci Lotulung.(findamuhtar)