Manado – Di masa Pandemi Covid-19 ini, bukan hanya perusahaan besar yang mengalami kerugian dan terkena imbas virus yang hampir setahun melanda dunia ini, namun juga dirasakan pedagang kecil.
Pedagang kaki lima pun mengalami nasib yang sama sehingga mereka harus memutar otak untuk bertahan hidup di masa pandemi ini.
Salah satunya adalah Mahfud Affandi, pedagang bakso cilok yang sehari-harinya menjual jajanannya di depan SMPN 1 Kota Manado ini.
Akibat pandemi, sekolah diliburkan karena siswa dianjurkan belajar dari rumah sehingga usaha dagangannya kena imbas.
“Saya jualan cilok mulai dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita. Kadang jualannya habis, kadang juga sedikit yang beli,” kata Mahfud, Kamis (26/11/2020).
Dia mengatakan, di masa pandemi ini dirinya hanya berharap orang yang kebetulan singgah sehingga dagangannya bisa laku. Karena dia tidak bisa lagi berharap dari para pelajar yang selama ini menjadi langganan utamanya.
“Anak sekolah diliburkan jadi saya harus berpindah- pindah tempat untuk berjualan,” ucapnya.
Dia juga mengaku berjualan bakso cilok ini sudah 5 tahun digelutinya. Pekerjaan ini menajdi penyambung hidupnya di Kota Manado.
“Saya jual cilok dengan harga Rp1000 per tusuk,” beber Mahfud.
Pria asal Bojonegoro Jawa timur ini berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga perekonomian bisa normal kembali.
“Semoga masa-masa sulit ini segera berlalu dan kita bisa hidup normal kembali,” tandas Mahfud.
(Mikhael Labaro)