BITUNG—Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan (Discapilduk) Kota Bitung hingga bulan ke 10 ini masih jauh dari target. Pasalnya, dari target yang dibebankan sebesar Rp527.495.000, baru terealisasi Rp 252.610.000 atau prosentasinya baru mencapai 47,89 persen sesuai dengan data 17 Oktober.
Dengan demikian Dinas yang dipimpin Welem Muaya ini berada di posisi paling bontot dari sejumlah SKPD yang mengelola PAD. Dan urutan kedua paling adalah Badan Penangulangan Bencana Daerah yang capaian PADnya baru sebesar Rp127.100,000 dari target yang diberikan Rp210.300.000 atau 60.44 persen.
“Capil adalah dinas paling bawah dalam perolehan PAD sementara di urutan dua paling bawah adalah badan penangulangan bencana,” kata Kadis Pendapatan Daerah, Olga Makarauw.
Sementara itu, Mamuaya ketika dikonfrimasi mengatakan kalau saat ini pihaknya masih terkendala dengan aturan yang ada sehingga tak bisa memenuhi target yang ada. “Undang-undang nomor 28 tahun 2008 yang menghapus pengunaan jasa ketatausahaan dan akte kelahiran membuat PAD kami belum memenuhi target,” kata Muaya.
Menurut Muaya, kalau untuk penghapusan jasa ketatausahaan pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp160 juta sementara poengurusan akte kelahirtan mencapai Rp 60 juta. “Jadi wajarlah jika capaian PAD kami masih jauh dari target yang diberikan, namun kami tetap optimis untuk mencapai target tersebut,” katanya.(en)