Amurang, BeritaManado – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel) disaat Bupati dan Wakil Bupati tugas ke luar daerah, ASN banyak yang memilih ‘bertugas’ di luar alias malas masuk kantor.
“Memang ASN di Minsel masih jauh dari kata disiplin. Banyak yang datang terlambat pulang cepat. Bahkan seringkali tidak masuk tanpa alasan. Apalagi bila Bupati maupun Wakil Bupati tidak ada, seperti sekarang,” ucap Wem Mononimbar.
Dirinya sangat menyayangkan, karena hal ini menyebabkan revolusi mental yang dicanangkan masih jauh dari kata berhasil. Sebagai akibatnya pelayanan pada masyarakat jadi terhambat.
“Saya memintakan agar Bupati segera melakukan pembenahan. Terutama menerapkan punishment dan award menyangkut disiplin ASN. Sebab tanpa ada ketegasan, akan sangat sulit revolusi dilaksanakan”, tukas Wem Mononimbar.
Menurutnya, selama ini ASN Minsel pandang enteng, dikarenakan mereka merasa tetap aman meski sering tidak masuk kerja. Dampaknya juga pada pelayanan masyarakat menjadi tidak prima.
“Jadi harus ada langkah-langkah tegas bagi ASN tak disiplin dalam kerja. Sebab jelas-jelas merugikan masyarakat. Jangan hanya dengan ancaman pemotongan TTP, dikarenakan hukuman tersebut seringkali tidak dilaksanakan,” tambah Wem Mononimbar.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel) disaat Bupati dan Wakil Bupati tugas ke luar daerah, ASN banyak yang memilih ‘bertugas’ di luar alias malas masuk kantor.
“Memang ASN di Minsel masih jauh dari kata disiplin. Banyak yang datang terlambat pulang cepat. Bahkan seringkali tidak masuk tanpa alasan. Apalagi bila Bupati maupun Wakil Bupati tidak ada, seperti sekarang,” ucap Wem Mononimbar.
Dirinya sangat menyayangkan, karena hal ini menyebabkan revolusi mental yang dicanangkan masih jauh dari kata berhasil. Sebagai akibatnya pelayanan pada masyarakat jadi terhambat.
“Saya memintakan agar Bupati segera melakukan pembenahan. Terutama menerapkan punishment dan award menyangkut disiplin ASN. Sebab tanpa ada ketegasan, akan sangat sulit revolusi dilaksanakan”, tukas Wem Mononimbar.
Menurutnya, selama ini ASN Minsel pandang enteng, dikarenakan mereka merasa tetap aman meski sering tidak masuk kerja. Dampaknya juga pada pelayanan masyarakat menjadi tidak prima.
“Jadi harus ada langkah-langkah tegas bagi ASN tak disiplin dalam kerja. Sebab jelas-jelas merugikan masyarakat. Jangan hanya dengan ancaman pemotongan TTP, dikarenakan hukuman tersebut seringkali tidak dilaksanakan,” tambah Wem Mononimbar.(TamuraWatung)