SIAU — Diduga kuat turunnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulut ke Kabupaten Kepulauan Sitaro mulai pekan ini akibat banyak proyek tahun 2009 lalu yang belum tuntas. Tak hanya di Dinas PU namun sebagian besar proyek mengunakan uang rakyat disejumlah dinas masih terbengkalai.Hardi K Tatodi SH, Ketua Kerukunan Generasi Muda (Kagama) Sitaro memberikan komentar, sangat wajar kalau BPK turun ke Sitaro. Banyak masyarakat mengeluhkan proyek yang seharusnya tepat waktu penyeselesainya hingga kini masih terkatung-katung. “Kendati dalam pemeriksaan keuangan nanti oleh pihak BPK tidak menemukan kejanggalan tapi secara kasat mata dengan banyaknya proyek tak selesai cukup kuat indikasinya terjadi penyimpangan,” papar alumnus Fakultas Hukum UGM Jogjakarta ini, kemarin.
Kedatangan BPK Perwakilan Sulut dibenarkan Gandawari Mulalinda SIP MSi, Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Sitaro. Menurut mantan pejabat Pemkot Bitung ini, mengawali kegiatan audit di Sitaro, pihak BPK telah melakukan tatap muka dengan semua jajaran Pemkab. Pertemuan awal ini lanjut Mulalinda guna menyampaikan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan audit terhadap laporan keuangan pelaksanaan APBD 2009. “Audit keuangan Sitaro berlangsung selama 35 hari. Tim BPK sendiri berkuatan empat orang yang dipimpin Bapak Alosius Witjaksono,” paparnya.
ajaran pemkab dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Drs Piet Hein Kuera, turut dihadiri Sekkab Drs Jhon Heit Palandung MSi, para asisten, kepala SKPD, KPA, bendahara dan PPK.(nadine)