BITUNG – Saat reses Anggota DPRD Sulut, Cindy Wurangian di Pulau Lembeh pekan lalu, masyarakat memberikan masukkan, serta keluhan mengenai banyak hal seperti akses jalan, penerangan, pendidikan, pelayanan kesehatan. Namun yang paling nyaring diteriakkan yaitu masalah sampah.
Mereka sangat mengaharapkan pemerintah propinsi untuk turun tangan karena sepertinya tidak ada solusi dari pemerintah kota. Sampah semakin hari semakin menumpuk. Warga berharap agar hal ini dapat sesegera mungkin diperhatikan karena sangat mengganggu warga. Tempat pariwisata yang selama ini menjadi idola saja tidak diperhatikan, apalagi tempat lain?
Berikut komentar dari warga setempat :
1. Sampah dalam jumlah yang banyak, sangat mengganggu penyeberangan ke tempat penyelaman. Untuk melintasinya, mesin perahu harus dimatikan agar tidak terjadi kerusakan sehingga perahu harus meluncur melalui sampah tanpa menghidupkan mesin. (Julia Sangi)
2. Saya sudah bekerja sebagai dive guide di salah satu dive operator di Selat Lembeh selama 14 tahun. Saya sangat prihatin dengan keadaan sampah di Laut. Yang saya tahu, kota Bitung sudah mendapatkan penghargaan Adipura sebanyak 3 kali, tetapi apakah pemerintah kota Bitung memperhatikan kebersihan laut? atau cuma di kota saja? (Abner Mangole)
3. Saya sudah 6 tahun bekerja sebagai dive guide di salah-satu resort yang ada di Selat Lembeh dan juga sebagai Marine Biology. Saya sangat kecewa melihat krisis sampah di perairan Selat Lembeh yang semakin lama semakin bertambah dan ini dapat membahayakan ekosistem bawah laut ( karang-karang/ikan-ikan). Untuk terumbu karang apabila sudah tertutup oleh sampah, mereka tidak dapat berfotosintesis, dalam artian lain sampah dapat menghambat pertumbuhan karang, untuk ikan-ikan mungkin beberapa dari mereka dapat beradaptasi akan tetapi apabila jumlah sampah bertambah, mereka akan berpindah tempat lain dan kita tidak lagi dapat melihat
ikan-ikan aneh yang membuat Lembeh terkenal akan wisata bawah lautnya. Kami sudah berusaha melakukan pembersihan beberapa kali, akan tetapi tetap saja sampah di perairan Selat Lembeh semakin tidak terkendali. Apabila keadaan sampah seperti ini terus menerus berlanjut, bagaimana masa depan Selat Lembeh nantinya? Jawabannya: Terancam Punah Untuk Ekosistem dan Terhambatnya Tranportasi Laut. (Dimpy)
4. Saya sudah 15 tahun bekerja sebagai dive guide dan saya merasakan sampah di perairan Selat Lembeh semakin berlimpah dan sepertinya tidak ada penanganan dari pemerintah untuk ini. Transportasi laut juga terhambat. (Iwan)