Manado, BeritaManado.com — Instruksi Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey agar semua kepala daerah menambah anggaran di sektor pertanian patut menjadi perhatian.
Perintah Olly Dondokambey tersebut disebut sebagai antisipasi dan solusi tepat di tengah ancaman krisis pangan yang mengancam dunia.
Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Likupang, Pdt Billy Johannis, Selasa (22/11/2022).
Bahkan, kata Billy Johannis, Gubernur Olly mengatakan tidak akan menandatangani dokumen APBD jika ada kabupaten/kota yang tidak patuh.
“Hal itu jelas disampaikan pak Olly pada kesempatan pertemuan dengan sejumlah pendeta GMIM beberapa waktu lalu. Sangat luar biasa perhatian gubernur melihat kondisi kekinian dunia,” jelas Billy.
Ia menjelaskan, banyak ahli memprediksi bahwa krisis pangan bakal melanda akibat perang Rusia dan Ukraina.
Terkini, lanjutnya, studi PBB merilis beberapa negara sedang mengalami krisis pangan cukup parah seperti Republik Kongo, Afganistan, Yaman, Sudan, Sudan Selatan, Ethopia, Haity, Zimbabwe, Honduras, Suriah dan Nigeria.
“Presiden Joko Widodo pun sudah menindaklanjuti itu dengan menaikkan Rp94 Triliun dari APBN bagi sektor pertanian. Jadi ancaman itu nyata di depan mata,” bebernya.
Menurut Billy, masalah ini juga akan di bahas pada sidang Sinode GMIM 28 November 2022.
GMIM segera menginstruksikan kepada semua pendeta agar mengajak jemaat mulai menanam dan beternak.
“Jadi sebaiknya menyampaikan khotbah yang sifatnya realitas. Gairahkan jemaat mulai menanam terutama yang sifatnya jangka panjang,” ajaknya.
Billy sendiri merupakan pelopor Gerakan GMIM Menanam dan Beternak di Desa Winuri, Kecamatan Likupang II, dan saat launching turut dihadiri Gubernur Olly.
Billy melakukan penanaman jagung, ubi, kacang dan sebagainya dimulai dari halaman pastori.
“Dan kini sudah banyak teman-teman pendeta yang memulai,” ujar Ketua Jemaat GMIM Baitani Winuri ini.
Selain komoditi umbi-umbian, Billy menyarankan masyarakat menanam cabe.
Sebab, tambah dia, jika cabe mahal turut memicu inflasi di bumi nyiur melambai.
Terakhir, Billy berharap pemerintah lebih memperhatikan ketersediaan pupuk yang masih langka.
“Karena meski ada bibit namun tanpa pupuk, itu pasti tidak maksimal,” tandasnya.
(Alfrits Semen)