Manado – Beberapa Bilboard (papan reklame) yang ada di jalan Piere Tendean memakan badan trotoar yang biasanya digunakan oleh para pejalan kaki.
Dari pantuan beritamanado.com, terdapat beberapa titik penempatan pembangunan bilboard yang dibangun di atas trotoar, di mana kaki bilboard menghalangi para pejalan kaki sehingga terpaksa menghindar dan turun melewati badan jalan.
Beberapa masyarakat yang dimintai pendapatnya mengenai hal ini, sabtu malam (28/1) mengatakan bahwa pembangunan bilboard tersebut cukup mengganggu masyarakat pengguna jalan (pejalan kaki).
Seperti yang diutarakan salah satu karyawan Manado Town Square (Mantos) yang enggan menyebutkan namanya berujar,” memang jadi susah, kalau semua trotoar so terhalang deng ini papan iklan ini (bilboard), bae le bole bajalan di sebelah (red-jalan di daerah kawasan mantos),” ujarnya.
Lain halnya dengan sepasang muda-mudi yang lagi lewat tepat di papan Bilboard depan Mantos menuju halte di depannya, mengatakan,”Iyo no.. torang terpaksa bacepat turun ke jalang tadi, kong bale ulang ke trotoar,” ujarnya sembari menambahkan,” kalau nda… banyak kendaraan bagini,kage dapa tabrak,” pungkasnya
Mereka bermaksud bahwa dengan terhalangnya pejalan kaki saat berjalan di trotoar, bisa saja, membahayakan para pejalan kaki karena harus berjalan kaki turun melewati badan jalan raya. (cha)
Manado – Beberapa Bilboard (papan reklame) yang ada di jalan Piere Tendean memakan badan trotoar yang biasanya digunakan oleh para pejalan kaki.
Dari pantuan beritamanado.com, terdapat beberapa titik penempatan pembangunan bilboard yang dibangun di atas trotoar, di mana kaki bilboard menghalangi para pejalan kaki sehingga terpaksa menghindar dan turun melewati badan jalan.
Beberapa masyarakat yang dimintai pendapatnya mengenai hal ini, sabtu malam (28/1) mengatakan bahwa pembangunan bilboard tersebut cukup mengganggu masyarakat pengguna jalan (pejalan kaki).
Seperti yang diutarakan salah satu karyawan Manado Town Square (Mantos) yang enggan menyebutkan namanya berujar,” memang jadi susah, kalau semua trotoar so terhalang deng ini papan iklan ini (bilboard), bae le bole bajalan di sebelah (red-jalan di daerah kawasan mantos),” ujarnya.
Lain halnya dengan sepasang muda-mudi yang lagi lewat tepat di papan Bilboard depan Mantos menuju halte di depannya, mengatakan,”Iyo no.. torang terpaksa bacepat turun ke jalang tadi, kong bale ulang ke trotoar,” ujarnya sembari menambahkan,” kalau nda… banyak kendaraan bagini,kage dapa tabrak,” pungkasnya
Mereka bermaksud bahwa dengan terhalangnya pejalan kaki saat berjalan di trotoar, bisa saja, membahayakan para pejalan kaki karena harus berjalan kaki turun melewati badan jalan raya. (cha)