Manado – Bank Indonesia (BI) akan memfasilitasi ekspansi kredit petani dalam upaya mendorong sektor ini memberi sumbangsih positif terhadap perekonomian daerah.
“Kami akan mengumpulkan para petani untuk mengatasi berbagai permasalahan kredit petani sehingga dapat berjalan baik, terutama menghilangkan hambatan yang masih menjadi kendala,” kata Pemimpin BI Manado, Suhaedi akhir pekan lalu.
Suhaedi mengatakan, BI siap menyediakan fasilitas berupa pemberdayaan bagi petani mulai dari pelatihan dan pembuatan proposal serta persyaratan lainnya yang dibutuhkan perbankan.
“Dana yang ada di bank merupakan uang kami semua, karena itu penerima pembiayaan perbankan harus mampu mengembalikan dengan baik, karena itu petani maupun UMKM harus terus menerus diberdayakan dengan demikian mereka bisa menjadi debitur yang baik,” kata Suhaedi.
Yang paling penting bagi petani dan UMKM terbangun kepercayaan di mata bank, dengan adanya kepercayaan dari bank, maka akses pembiayaan akan menjadi mudah.
Bank sebenarnya bukan tidak mau menyalurkan kredit kepada petani atau usaha kecil,tetapi karena mereka belum sepenuhnya percaya, karena itu, perlu kejujuran dari petani ataupun usaha kecil menjelaskan potensi dan peluang yang dimiliki.
“Peluang dan potensi riil harus diketahui pihak bank, dengan demikian keragu-raguan bank akan hilang dan dan pada akhirnya mau salurkan pembiayaan kepada petani,” kata Suhaedi.
Di sisi petani, kata Suhaedi, perlu jujur dalam mengembalikan dana yang diterima, karena dengan demikian dari waktu ke waktu terbangun kepercayaan yang menjadi dasar penyaluran kredit.
Pertanian, kata Suhaedi, merupakan salah satu peluang, sebab permintaan sangat tinggi karena tersangkut langsung dengan pemenuhan kebutuhan pokok manusia. (is)
Manado – Bank Indonesia (BI) akan memfasilitasi ekspansi kredit petani dalam upaya mendorong sektor ini memberi sumbangsih positif terhadap perekonomian daerah.
“Kami akan mengumpulkan para petani untuk mengatasi berbagai permasalahan kredit petani sehingga dapat berjalan baik, terutama menghilangkan hambatan yang masih menjadi kendala,” kata Pemimpin BI Manado, Suhaedi akhir pekan lalu.
Suhaedi mengatakan, BI siap menyediakan fasilitas berupa pemberdayaan bagi petani mulai dari pelatihan dan pembuatan proposal serta persyaratan lainnya yang dibutuhkan perbankan.
“Dana yang ada di bank merupakan uang kami semua, karena itu penerima pembiayaan perbankan harus mampu mengembalikan dengan baik, karena itu petani maupun UMKM harus terus menerus diberdayakan dengan demikian mereka bisa menjadi debitur yang baik,” kata Suhaedi.
Yang paling penting bagi petani dan UMKM terbangun kepercayaan di mata bank, dengan adanya kepercayaan dari bank, maka akses pembiayaan akan menjadi mudah.
Bank sebenarnya bukan tidak mau menyalurkan kredit kepada petani atau usaha kecil,tetapi karena mereka belum sepenuhnya percaya, karena itu, perlu kejujuran dari petani ataupun usaha kecil menjelaskan potensi dan peluang yang dimiliki.
“Peluang dan potensi riil harus diketahui pihak bank, dengan demikian keragu-raguan bank akan hilang dan dan pada akhirnya mau salurkan pembiayaan kepada petani,” kata Suhaedi.
Di sisi petani, kata Suhaedi, perlu jujur dalam mengembalikan dana yang diterima, karena dengan demikian dari waktu ke waktu terbangun kepercayaan yang menjadi dasar penyaluran kredit.
Pertanian, kata Suhaedi, merupakan salah satu peluang, sebab permintaan sangat tinggi karena tersangkut langsung dengan pemenuhan kebutuhan pokok manusia. (is)