Manado – Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Sulawesi Utara (Sulut), dalam hal penanganan pasca bencana di Sulut, situasi inipun mendapat perhatian pemerintah pusat. Seperti yang diketahui, banjir bandang dan longsong terjadi, Rabu (15/1/2014) lalu melulu-lantahkan beberapa daerah di Sulut.
Seperti Kota Manado, Tomohon, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Sitaro, dan beberapa daerah lainnya menyedot perhatian serius dari pemerintah. Turut mengambil bagian, pengurus Forum Peduli Nusantara (FPN) Sulut berinsiatif menggelar diskusi dengan tema ‘Dialog Masyarakat Dalam Rangka Konsolidasi Pasca Bencana’.
Sabtu (1/2/2014) besok kami akan menggelar diskusi dengan melibatkan berbagai komponen, baik kelompok pemuda, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aktivis mahasiswa serta LSM. Tempat kegiatannya di Warung Kopi Billy Mega Mas Manado, depan lapangan Futzal Mega Mas. Silahkan bagi yang mau melibatkan diri boleh datang, besok pukul 13.00 – Selesai. – Yusrin, Ketua Panitia pelaksana diskusi.
Sementara itu, Faruk Umasangaji salah satu pengurus FPN menuturkan perlunya diskusi sebagai bagian dari mencari solusi. Dikatakannya lagi, langkah taktis dan strategis yang dilakukan pemerintah saat ini menjadi hal yang perlu terus didorong.
”Tak ada yang salah dalam proses penanganan yang dilakukan pemerintah Sulawesi Utara saat ini pasca bencana. Namun, yang penting adalah kita bersama-sama saling memberikan dukungan, saling mengisi kekosongan, jika ada yang kurang kebijakan pemerintah bisa kita saling koreksi. Bagian dari apa yang dilakukan untuk pemulihan pasca bencana juga diantaranya yakni formulasi gagasan agar perdamaian dan kerukunan di Sulut tetap terjaga, jangan sampai kemudian muncul kelompok yang sengaja mengadu pemerintah dengan masyarakat,” ungkap Faruk yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Manado ini didampingi koordinator FPN Sulut, Amas Mahmud. (Leriando Kambey)