Manado – Tercatat 14 orang meninggal akibat bencana tanah longsor dan banjir di Sulut, Minggu (17/2). Diperkirakan banjir dan tanah longsor yang terjadi kali ini merupakan bencana terparah 7 tahun terakhir setelah bencana serupa tahun 2006 lalu. Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil pun langsung menginstruksikan Kepala Dinas PU untuk mengambil alih perbaikan akibat tanah longsor yang terjadi di daerah ini dengan alat berat.
Sayangnya dari sejumlah lokasi banjir dan tanah longsor di Manado hingga saat ini belum dikunjungi oleh Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang. Menurut informasi yang didapat BeritaManado.com, Sarundajang saat ini kebetulan sedang berada di luar daerah. Saat dikonfirmasi kepada Kabag Humas Setda Prov Sulut Jackson Ruaw melalui kontak HP hingga saat ini belum bisa menjawab panggilan.
Hanya yang tampak yang memantau lokasi banjir dan tanah longsor adalah Wakil Gubernur Sulut Dr Djouhari Kansil. Kansil bersama sejumlah kepala SKPD seperti Kepala Dinas PU JE Kenap, Kepala BPBD Sulut Hoyke Makarawung serta Kepala Dinas Sosial Anwar Panawar tampak mengunjungi sejumlah tempat yang tertimpah bencana.
‘Saya sudah instruksikan agar bencana tanah longsor kali ini segera diambil alih oleh Dinas PU agar jangan sampai ada daerah yang terisolir akibat bencana tanah lonsor dan banjir kali ini,” ujar Kansil saat meninjau lokasi tanah longsor di Citraland Kota Manado. (Jrp)