Manado – Ketua program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Unsrat, jurusan Arsitek, Dr Ir. Veronica Kamurur M.si menilai, bencana yang terjadi di sebagian daerah di Sulut merupakan akumulasi ilmu yang tidak diterapkan dengan baik.
Sehingga menurut Kamurur butuh penyelesai pencegahan banjir, yang terkoordinasi dan sinergi dari semua pihak yakni birokrat, politikus, akademisi, LSM dan pengusaha.
Dikatakannya, penyebab terjadinya bencana lainnya yaitu, program-program pembangunan yang diagendakan pemerintah sering mengabaikan program yang ramah lingkungan.
“Sejak 2001, saya sudah mengkampanyekan tentang lingkungan. Karena lingkungan tidak ada pengacara untuk membela kelestarian alam. Meskipun banyak suara yang menuding apa yang saya lakukan itu kurang kerjaan. Tapi saya merasa bahwa, butuh pembela dibidang lingkungan. Pengamatan yang saya lihat sekarang ini, program-program pembangunan yang ada sekarang, menyampingkan estetika lingkungan dan tidak ramah lingkungan,” tutur Kamurur.
Lanjutnya, persoalan lainnya yaitu program kelestarian lingkungan yang dicanangkan pemerintah seakan hanya pelengkap dalam perencanaan pembangunan daerah. Tak hayal, program itu tidak dimaksimalkan. (Leriando Kambey)