Tondano – Entah ini kabar burung atau fakta, namun telah beredar luas isu bahwa ada sejumlah guru yang menjadi tim survey Pilkada Minahasa 2018 untuk salah satu kandidat. Jika benar demikian, maka tentu saja hal itu telah mencoreng dunia pendidikan khususnya yang ada di Minahasa.
Informasi yang dirangkum, disinyalir ada guru-guru di setiap kecamatan direkrut untuk ditugaskan menjadi tim survey. Penugasan dilakukan secara acak, misalnya guru di Tondano melakukan survey di Tombariri. Hal itu diduga telah terjadi satu minggu terakhir ini.
Didgua karena berada dibawah tekanan, maka mau tak mau guru-guru tersebut terpaksa menerima perintah, meskipun harus mengorbankan jam mengajar di kelas. Bahkan ada yang diberikan ijin untuk tidak masuk sekolah. Hal itu berdasarkan pengakuan beberapa guru yang identitasnya minta dirahasiakan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Arody Tangkere saat dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui hal tersebut. Tangkere sendiri malah mengatakan akan meninjau hal tersbeut di lapangan apa benar atau tidak.
“Saya tidak pernah memerintahkan guru untuk melakukan hal itu. Kalaupun ada kegiatan guru-guru di kantor, itu sepenuhnya berhubungan dengan tugas-tugas yang diemban. Sekali lagi saya tegaskan bahwa hal itu tidak benar adanya,” tandasnya.
Mengenai hal ini, Pengamat Politik dan Pemerintahan Dr Jerry Mssie kepada BeritaManado.com, Rabu (2/8/2017) mengatakan bahwa jika benar demikian fakta di lapangan, maka itu juga sudah menciderai demokrasi itu sendiri, yang saat ini tahapannya mulai bergulir. (frangkiwullur)