Manado, BeritaManado.com – Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno merespon Partai Golkar dan PAN bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Sebelumnya KKIR berisikan Partai Gerindra, PKB dan PBB, dan kini ikut bergabungnya Partai Golkar dan PAN.
Diketahui, 4 ketua umum Parpol yakni Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan telah bersepakat berada si satu koalisi pada Minggu (13/8/2023).
Merespon gabungnya Partai Golkar dan PAN di KKIR, Ganjar dengan memakai baju jenis kaos bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dalam proses demokrasi, itu biasa saja.
“Dan saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau-beliau juga sudah memberikan keputusan, sudah punya catatan-catatan harus merapat kemana,” kata Ganjar seperti dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com.
Berdasarkan foto dan video yang beredar, Ganjar memberikan keterangan tersebut mengenakan sebuah kaus hitam lengan pendek. Di kaus itu terpampang gambar Jokowi.
Gambar Jokowi di kaus tersebut memakai busana kemeja putih panjang dengan tangan kiri menggulung lengan baju di tangan kanan. Sementara celananya berwarna hitam panjang.
Jokowi digambarkan sedang disorot cahaya dan bayangannya tampak di kaus itu. Tak ketinggalan ornamen bendera merah putih lengkap dengan keterangan judul ‘Kisah Blusukan Jokowi’ juga terpampang jelas.
Ganjar juga mengucapkan selamat kepada kedua partai yang sudah bergabung dalam KKIR, mengikuti Partai Gerindra, PKB dan PBB.
Namun, Ganjar teringat dengan kondisi koalisi pada Pilpres 2014 lalu. Saat itu Koalisi Merah Putih milik Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa juga didukung Partai Golkar dan PAN, bersama Gerindra, PKS, PPP, serta PBB.
Di sisi lain, lawan politiknya yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla yang diusung PDIP bersama Partai NasDem, PKB, PKP, dan Hanura di Koalisi Indonesia Hebat tetap berhasil memenangkan ajang demokrasi lima tahunan itu, kemudian menjadi Presiden-Wakil Presiden periode 2014-2019.
Sementara itu, Sandiaga Salahuddin Uno juga menyampaikan selamat kepada para ketua umum partai diKKIR, menyusul bergabungnya Partai Golkar dan PAN.
Menurutnya bergabungnya Golkar dan PAN menjadi tanda bahwa konsolidasi menuju Pilpres 2024 sudah dimulai.
“Kalau memang itu yang telah disepakati, saya mengucapkan selamat. Dan memang sekarang tinggal dua bulan lagi menuju pendaftaran, dan memang sudah saatnya bisa berkonsolidasi,” kata Sandiaga, Senin (14/8/2023).
Sandiaga sendiri bakal melaporkan bertambahnya anggota KKIR kepada Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono. Dengan begitu, diharapkan PPP juga dapat berkonsolidasi di koalisi bersama PDI Perjuangan.
“Dan saya tentunya akan berkoordinasi dengan pimpinan partai yang warna hijau, untuk berbicara dengan partai yang warna merah,” kata Sandiaga.
Konsolidasi tersebut katanya akan segera digelar, mengingat Pilpres 2024 tinggal beberapa bulan lagi.
Menurut Sandiaga saat ini memang sudah waktunya bagi partai-partai untuk berkonsolidasi. Mengingat Pilpres yang tidak lama lagi. Terlebih Pilpres 2024 berbeda dengan Pilpres 2019, di mana Pilpres sebelumnya memiliki masa kampanye lebih dari delapan bulan, sementara saat ini hanya 70 hari.
“Sedangkan wilayah yang harus dikunjungi ini sangat banyak, jadi memang sudah saatnya kita berkonsolidasi,” kata Sandiaga
“Dan ini akan menjadi inspirasi agar bangsa kita bisa fokus melihat gagasan terbaik membangun (bangsa), karena kita semua bersaudara, kita memang sedikit berbeda pilihan, tapi nanti setelah 14 Februari (2024), kita membangun bangsa bersama,” imbuhnya.
(abinenobm)