Manado – Rakyat Sulawesi Utara tidak boleh lengah dan harus mewaspadai ancaman longsor dan banjir akibat perubahan cuaca, dengan intesitas curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini.
Seruan kemanusiaan itu disampaikan Kepala Biro Sumber daya Alam/SDA Setda Provinsi Sulut Adry Manengkey ditengah kesibukannya menjalani kepercayaan mengkoordinasi dengan intansi terkait diantaranya dampak dari lingkungan yang tidak terpelihara diwilayah bantaran sungai dan perbukitan.
“Antisipasi secara dini dengan meningalkan daerah rawan banjir dan longsor adalah langkah bijak dan tepat, khususnya warga masyarakat yang berada dibantaran sungai dan perbukitan guna mencegah hal hal yang tidak diiinginkan,” tegas Adry Manengkey.
Menurut Karo SDA Setda Prov. Sulut Adry Manengkey, pengalaman buruk dengan korban jiwa tidak sedikit akibat longsor dan Banjir beberapa waktu lalu menjadi tanda awas dan jangan sampai terulang lagi.
Curah hujan yang merata diseluruh wilayah Sulawesi Utara saat ini harus diakui membawa dampak postif bagi petani, setelah sebelumnya doilanda dengan badai panas/Elnino yang juga mampu diatasi dengan baik, demikian pula suplay listrik dengan meingkatnya debit air.
Kepedulian terhadap lingkungan khususnya penataan daerah sekita Danau Tondano juga tidak lepas dari program kerja Biro Sumber Daya Alam Setda Provinsi Sulawesi Utara,” saat ini penataan daerah aliran sungai/Das Tondano menjadi skala prioritas.” Ungkap Adry Manengkey.
Penataan lingkungan sekitar Danau Tondano yang terencana, menarik memberi multi efek bagi sector Pariwisata, apalagi jika di lokasi itu tersedia berbagai souvenir dan makanan ringan khas Minahasa membuat wisatawan betah dan ingin berlama-lama menikmati keindahan alam bersama keluarga. (Hetty F Oroh )