Bitung – Kondisi bangunan SMP Negeri 13 Satap Kota Bitung di Kelurahan Pancuran Kecamatan Lembeh Selatan sangat memprihatinkan.
Dua rungan kelas nyaris ambruk tanpa ada upaya dari Pemkot melakukan perbaikan. Padahal dari informasi, kedua ruangan itu sudah dua kali didatangi staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkot Bitung untuk mengecek kondisi bangunan serta melakukan pengukuran.
Namun hingga kini, realisasi perbaikan dari hasil pengecekan staf Dikbud itu tak kunjung direalisasikan. Sehingga sekolah terpaksa menggabungkan dua kelas dalam satu rungan dengan menggunakan sekat.
“Semenjak saya menjabat Kepsek tanggal 19 Februari 2016, tak ada dana untuk memperbaiki kedua rungan itu,” kata Kepsek SMP Negeri 13 Satap Kota Bitung, Nolfrits Menalang beberapa waktu lalu.
Bantuan dana BOS yang diharapkan kata Nolfrits juga tak kunjung ada. Padahal, pihaknya sangat mengharapkan ada bantuan operasional membenahi kedua ruangan kelas itu.
“Kasihan anak-anak, terutama kelas 8 dan 9 harus saling berdesakan dalam satu ruangan untuk belajar setiap hari,” katanya.
Kepala Dikbud Pemkot Bitung, Ferdinand Tangkudung menyatakan akan memanggil mantan Kepsek SMP Negeri 13 Satap untuk dimintai pertanggungjawaban terkait dua ruangan kelas tersebut.
“Kepsek yang lama akan kita panggil untuk meminta pertanggungjawaban atas kedua rungan itu serta inventaris sekolah lainnya,” kata Ferdinand.(abinenobm)
Bitung – Kondisi bangunan SMP Negeri 13 Satap Kota Bitung di Kelurahan Pancuran Kecamatan Lembeh Selatan sangat memprihatinkan.
Dua rungan kelas nyaris ambruk tanpa ada upaya dari Pemkot melakukan perbaikan. Padahal dari informasi, kedua ruangan itu sudah dua kali didatangi staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkot Bitung untuk mengecek kondisi bangunan serta melakukan pengukuran.
Namun hingga kini, realisasi perbaikan dari hasil pengecekan staf Dikbud itu tak kunjung direalisasikan. Sehingga sekolah terpaksa menggabungkan dua kelas dalam satu rungan dengan menggunakan sekat.
“Semenjak saya menjabat Kepsek tanggal 19 Februari 2016, tak ada dana untuk memperbaiki kedua rungan itu,” kata Kepsek SMP Negeri 13 Satap Kota Bitung, Nolfrits Menalang beberapa waktu lalu.
Bantuan dana BOS yang diharapkan kata Nolfrits juga tak kunjung ada. Padahal, pihaknya sangat mengharapkan ada bantuan operasional membenahi kedua ruangan kelas itu.
“Kasihan anak-anak, terutama kelas 8 dan 9 harus saling berdesakan dalam satu ruangan untuk belajar setiap hari,” katanya.
Kepala Dikbud Pemkot Bitung, Ferdinand Tangkudung menyatakan akan memanggil mantan Kepsek SMP Negeri 13 Satap untuk dimintai pertanggungjawaban terkait dua ruangan kelas tersebut.
“Kepsek yang lama akan kita panggil untuk meminta pertanggungjawaban atas kedua rungan itu serta inventaris sekolah lainnya,” kata Ferdinand.(abinenobm)