Ratahan, BeritaManado.com – Awal Tahun 2020 ini, angka perpindahan penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) keluar daerah lebih rendah dari warga yang masuk.
Dari data yang ada per Januari hingga awal Februari tahun 2020 mencapai 113 orang, dimana Kecamatan Ratahan memiliki eksodus paling tinggi, yaitu 28 warga (pindah keluar daerah, red).
Sementara khusus data warga yang masuk per Januari hingga Februari tercatat ada 139 orang dengan alasan yang sama dengan warga yang keluar.
“Data warga yang berpindah ke luar daerah di awal tahun ini masih lebih rendah dari warga yang masuk,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Elly Sangian.
Adapun alasan warga untuk pindah menurutnya ada bermacam-macam, diantaranya alasan faktor pekerjaan yang masih mendominasi.
Selain itu ditambahkannya, ada juga yang berpindah ke luar Mitra, dikarenakan sudah menikah sehingga memilih berdomisili di wilayah pasangannya.
“Namun sebagian besar warga hanya pindah di wilayah Sulut saja, hanya sedikit saja warga yang pindah ke luar provinsi,” ujar Elly Sangian.
Terkait perpindahan warga ini, database e-KTP warga tersebut langsung diubah ke alamat tempat tinggal yang baru.
“Jika memang sudah berdomisili di daerah luar, database warga secara otomatis dirubah karena sistem kami online dan langsung terkoneksi ke server pusat,” tukasnya.
Berikut data warga pindah daerah setiap kecamatan di Mitra:
• Ratahan 28 orang
• Belang 16 orang
• Ratatotok 16 orang
• Tombatu 13 orang
• Tombatu Utara 10 orang
• Tombatu Timur 6 orang
• Tombatu Utara 7 orang
• Pusomaen 5 orang
• Touluaan 4 orang
• Pasan 4 orang
• Ratahan Timur 2 orang
• Touluaan Selatan 2 orang
Total 113 orang
(Jenly Wenur)