Bitung – Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) di Kota Bitung mengaku gerah dengan ulah beberapa oknum pejabat yang selalu menjadikan mereka tempat meminta uang dengan berbagai alasan.
Ironinya, permintaan uang dengan modus meminta tolong itu dilakukan beberapa oknum pejabat eselon II dan III disaat melakukan perjalanan dinas keluar daerah.
“Alasannya, uang panjar SPPD belum dicairkan sehingga meminta bantuan agar kami mentransfer uang untuk biaya perjalanan dinas,” kata salah satu Kepsek SMP Negeri yang namanya dirahasiakan.
Kepsek ini mengaku, permintaan bantuan via telepon dan pesan singkat atau SMS dari sejumlah oknum pejabat sudah sering mereka alami. Dan alasan pada umumnya adalah uang SPPD belum cair sedangkan mereka ditugaskan untuk berangkat keluar daerah.
“Sebagai bawahan tentu kami ikuti, walaupun harus mengambil dana sekolah dulu yang penting permintaan bapak-bapak pejabat itu terpenuhi dan posisi kami aman,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Kepsek salah satu SMA Negeri. Ia mengaku, selain sering melayani permintaan bantuan via telepon dan SMS, dirinya kerap dikunjungi beberapa oknum pejabat dengan alasan sidak tapi ujung-ujungya meminta uang.
“Katanya buat biaya tambahan perjalanan dinas, soalnya dana untuk pesawat dan hotel anggarannya tidak cukup jika mengandalkan SPPD,” katanya.
Menanggapi fenomena itu, Kabag Humas Pemkot Bitung, Erwin Kontu mengaku kaget dan meminta para Kepsek tak segan-segan melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau ke Penjabat Walikota Bitung.
“Itu sangat disayangkan jika informasi itu betul, karena setahu saya biaya SPPD dianggarkan mengikuti pergerakan harga kebutuhan perjalanan dinas,” kata Erwin, Minggu (13/3/2016).
Erwin mengaku akan mencari kebenaran informasi itu dan segera melaporkan ke pimpinan jika apa yang disampaikan para Kespek benar adanya.
“Jika terbukti, pasti akan ada tindakan tegas karena itu jelas-jelas menyalahi aturan,” katanya.(abinenobm)