Amurang, BeritaManado – Desa Suluun 3 Kecamatan Suluun Tareran (Sultra) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Senin (30/1/2017) pagi diterjang tanah longsor disejumlah titik.
Saat bertemu Hukum Tua Desa Suluun 3 Jerry Regar, S.Sos di Kantor Hukum Tua menginformasikan bahwa di Desanya setidaknya ada 6 (enam) titik longsor, namun hanya 2 (dua) titik yang parah. Bahkan ada lokasi longsor yang hampir terkena Pastori GMIM Kamang dan menutup jalan penghubung Suluun dan Desa Talaitad.
“Kemarin, sekitar jam 6 sore, berdasarkan insting saya sudah menghimbau masyarakat khususnya yang ada di daerah rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang untuk berhati-hati. Tadi pagipun saya kembali menyampaikan himbauan yang sama. Sementara pengumuman, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan terlihat tanah longsor menimpa rumah Keluarga Pomantow-Kowal yang ada di Jaga 5,” ujar Jerry Regar.
Laporanpun diterima dari warga karena tanah longsor juga terjadi di beberapa tempat. Kerugian memang sedikit nilainya namun efeknya dimasa mendatang sangatlah besar. “Saya dan masyarakat langsung bergotong royong membersihkan longsor terutama di jalan penghuhung Suluun ke Talaitad yang saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda 4,” tambah Regar.
Seorang warga pemilik rumah yang terkena tanah longsor, Danny Pomantow kepada BeritaManado.com langsung menunjukkan kondisi rumahnya saat ini.
“Sekitar Jam 6 pagi sampai Jam 9 setelah selesai hujan bukit yang dibelakang rumah terjadi longsor yang datang beruntun sampai menimpa dinding bagian belakang rumah. Setidaknya sejumlah peralatan yang ada dibagian belakang rumah tertimbun longsor, diantaranya Genset dan alat-alat perkebunan serta peralatan lainnya,” terang Danny Pomantow, pemilik rumah.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Desa Suluun 3 Kecamatan Suluun Tareran (Sultra) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Senin (30/1/2017) pagi diterjang tanah longsor disejumlah titik.
Saat bertemu Hukum Tua Desa Suluun 3 Jerry Regar, S.Sos di Kantor Hukum Tua menginformasikan bahwa di Desanya setidaknya ada 6 (enam) titik longsor, namun hanya 2 (dua) titik yang parah. Bahkan ada lokasi longsor yang hampir terkena Pastori GMIM Kamang dan menutup jalan penghubung Suluun dan Desa Talaitad.
“Kemarin, sekitar jam 6 sore, berdasarkan insting saya sudah menghimbau masyarakat khususnya yang ada di daerah rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang untuk berhati-hati. Tadi pagipun saya kembali menyampaikan himbauan yang sama. Sementara pengumuman, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan terlihat tanah longsor menimpa rumah Keluarga Pomantow-Kowal yang ada di Jaga 5,” ujar Jerry Regar.
Laporanpun diterima dari warga karena tanah longsor juga terjadi di beberapa tempat. Kerugian memang sedikit nilainya namun efeknya dimasa mendatang sangatlah besar. “Saya dan masyarakat langsung bergotong royong membersihkan longsor terutama di jalan penghuhung Suluun ke Talaitad yang saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda 4,” tambah Regar.
Seorang warga pemilik rumah yang terkena tanah longsor, Danny Pomantow kepada BeritaManado.com langsung menunjukkan kondisi rumahnya saat ini.
“Sekitar Jam 6 pagi sampai Jam 9 setelah selesai hujan bukit yang dibelakang rumah terjadi longsor yang datang beruntun sampai menimpa dinding bagian belakang rumah. Setidaknya sejumlah peralatan yang ada dibagian belakang rumah tertimbun longsor, diantaranya Genset dan alat-alat perkebunan serta peralatan lainnya,” terang Danny Pomantow, pemilik rumah.(TamuraWatung)