MANADO – Hajatan ARF-DiREx di Manado Sulawesi Utara amburadul, dan pesertanya kacau balau. Pasalnya, hingga beberapa saat menjelang kegiatan bertaraf internasional ini, masih banyak peserta yang menanyakan ke Sekretariat Panitia di Bandara Sam Ratulangi, soal lokasi-lokasi pelaksanaan ARF-DiREx, dan tempat penginapan yang disediakan panitia.
Meski banyak kekurangan, namun pelaksanaan tetap jalan. ”Terakhir data yang kami miliki sudah 20 negara yang memastikan partisipasi ke acara ini,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Selasa (15/03) tadi siang.
Tampak juga memantau dan mengikuti kegiatan ini antara lain, Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) Purnomo Yusgiantoro, Dirjen Kerjasama ASEAN Djauhari Oratmangun, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Shiojiri, dan Gubernur SH Sarundajang.
27 negara yang akan ambil bagian dalam kegiatan ini yakni Australia, Korea Selatan, India, Sri Lanka, Bangladesh, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Uni Eropa, Cina, dan Mongolia. Termasuk negara-negara ASEAN seperti Philipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Kamboja, Papua Nugini, Timor Leste, Brunai, Laos, termasuk tuan rumah Indonesia. Total peserta multinasional ini berjumlah 931 orang.
Beberapa negara mengerahkan sejumlah alutsista serta peralatan pendukung baik unsur darat, udara, maupun laut. Salah satunya Jepang, yang telah menyediakan peralatan LST OHSUMI, 2 unit Hovercraft LCAC, 4 helikopter dan 1 unit pesawat C-130/Hercules. Namun khusus Jepang, peralatan mereka itu harus balik arah, mengingat situasi genting di Jepang pasca tsunami, Jumat lalu.
Meski demikian, Amerika Serikat telah mengerahkan Pesawat C-17 Fixed Wing, 1 unit Kapal Ampibi, dan 2 unit Helikopter serta 1 set peralatan konstruksi. Sedangkan Korsel menyiapkan 2 Unit Pesawat Hercules C-130, 1 unit peralatan USAR dan 1 peralatan pos kesehatan. Uni Eropa menyediakan 1 rumah sakit lapangan dan peralatan USAR dan Cina yang menyiapkan peralatan medis. Negara tetangga Singapura tak ketinggalan. Mereka mengirimkan 1 peralatan Usar dan 1 unit Helly Chinook CH 47SD.
Indonesia sendiri selaku tuan rumah, akan melibatkan personil dari berbagai instansi/lembaga seperti PNBP, TNI/Polri, SAR Nasional, Kementerian PU, Kemkes, Kemhan, Kemsos, Kemenko-minfo, dan Kemlu. Pemprov Sulut, Pemkot Manado, dan Pemkab Minahasa Utara juga ikut menurunkan personil. Kisaran seluruh peserta dari Indonesia yang berasal dari beberapa instansi tersebut dapat diperkirakan melibatkan 2.619 orang.
Sementara, Kemhan dan TNI akan mengerahkan 894 peserta yang mencakup personel dari Mabes TNI 75 orang, TNI AD 279 orang, TNI AL 421 orang, dan TNI AU 119 orang. Dan itu akan didukung oleh personel TNI yang ada di daerah seperti Korem 50 orang, Lanud SRI 50, dan Lantamal sebanyak 50 orang. Kekuatan personel tersebut masih ditambah dukungan personel dari Kementerian, lembaga terkait dan pemerintah daerah setempat sebanyak 1.575 orang. Rencananya TNI bersama unsur lainnya akan mengerahkan sejumlah alutsista berat, di antaranya TNI D mengerahkan Rumkit lapangan dengan dukungan peralatan medis dan obat-obatan, kendaraan taktis komando, dan angkutan perbekalan. Agendanya Wakil Presiden RI, Boediono, akan membuka secara resmi kegiatan ini. (abm)