Manado, BeritaManado.com — Bebasnya Angelina Sondakh menarik perhatian masyarakat.
Terlebih publik Sulawesi Utara (Sulut) yang turut menantikan kabar keluarnya mantan Putri Indonesia itu dari jeruji besi.
Antropolog Universitas Sam Ratulangi sekaligus Pengamat Sosial di Sulut, Drs Mahyudin Damis M.Hum ikut berkomentar dengan momentum ini.
Mahyudin menilai, wajar jika hari pertama Angelina Sondakh menghirup udara bebas diliput berbagai media massa.
“Selain cantik, dia merupakan mantan Anggota DPR-RI periode 2004-2014 dan dihukum penjara 10 tahun karena kasus Wisma Atlet di Palembang. Ia turut mengembalikan denda dan uang pengganti yang diputus pengadilan,” kata Mahyudin, Sabtu (5/3/2022).
Hal menarik lainnya, lanjut Mahyudin, adalah konsistensi Angelina Sondakh menjalankan perintah agama.
Menurut Mahyudin, selama di tahanan, Angelina telah hafal puluhan juzz ayat suci Alquran serta konsisten mengenakan hijab.
“Dan itu membuat dirinya tampak semakin cantik jelita diusia 40-an,” ujarnya.
Mahyudin mengapresiasi peran Lembaga Pemasyarakatan (LP) tempat Angelina dibina.
Hal itu seakan menjawab keraguan publik terkait fungsi LP yang selama ini dinilai kurang memuaskan.
“Bebasnya Angelina, membalikan penilaian LP ke citra positif. Dari Angelina, kita bisa melihat bahwa peran LP membina warganya terbilang hebat. Para narapidana juga memanfaatkan masa tahanan dengan melaksakan kegiatan-kegiatan positif,” jelas Mahyudin.
Mahyudin menegaskan, hal ini perlu menjadi penyemangat sekaligus contoh untuk semua LP se-Indonesia.
Memang, tambah Mahyudin, konsistensi Angelina berkelakuan baik setelah menghirup udara bebas terpulang dari pribadi yang bersangkutan.
“Poin pentingnya di sini adalah aktifnya program pembinaan LP, dan menggairahkan minat narapidana terlihat dalam program pembinaan di LP itu sendiri. Dan sekali lagi, ini tugas untuk LP se-Indonesia,” tandasnya.
(Alfrits Semen)