Airmadidi – Pedro (10) warga Desa Kolongan Tetempangan, jaga II kompleks perumahan Asabri, Kecamatan Kalawat, digigit anjing peliharaan tetangga, Minggu (17/8/2014).
Tidak main-main gigitan anjing ini berakibat 5 luka besar gigitan Anjing yang mengoyak pinggul dan betis kaki kanan Pedro. Anak ini langsung dilarikan ke RSUD Walanda Maramis. Setelah dirawat dokter, 5 luka menganga itu dijahit dengan 39 jahitan di luar dan dalam.
Menurut Rubby, seorang kepala lingkungan (Pala), kasus gigitan anjing bukan saja sekali ini terjadi tapi sudah berkali-kali, sudah lima tahun ini dinas terkait, yaitu Dinas Pertanian Peternakan dan Pekerbunan Minut tidak pernah mengadakan penyuntikan anjing ternak warga.
“Selama kurang lebih lima tahun ini tidak pernah ada penyuntikan anjing di desa kami. Padahal di kompleks perumahan kami banyak anjing peliharaan,” kata Rubby pada beritamanado.com
Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Minut, menurut Rubby, seharusnya peka dengan kejadian yang sudah berulangkali terjadi ini. Dibandingkan dengan kabupaten, kota yang lain, Minut termasuk daerah yang tidak punya program vaksinasi anjing peliharaan secara rutin.
Sementara penyakit rabies akibat gigitan anjing merupakan momok yang cukup menakutkan warga. “Tidak sedikit korban jiwa yang terjadi akibat gigitan anjing ini. Yang terakhir terjadi di Desa Dimembe Kecamatan Dimembe,” ujar Rubby.
John warga Rap-Rap sangat menyayangkan ketidakpedulian Pemerintah Minut akan menyikapi kasus-kasus gigitan anjing ini.
“Warga Minut semakin resah. Sebab rata-rata anjing peliharaan sangat jarang disuntik vaksin anti rabies. Distanakbun Minut sebenarnya harus secepatnya mengambil langkah. Mengingat bukan tidak mungkin akan jatuh korban lagi,” sesal John. (robintanauma)