Langowan, BeritaManado.com — Jelang 153 tahun peristiwa bersejarah kembalinya misi Gereja Katolik di Minahasa, masih menjadi misteri alasan mengapa Pendeta Abraham Obez Schaafsma memberikan tumpangan kepada Pater Johanes de Vries SJ.
Menurut catatan sejarah yang ada, Pater Johanes de Vries SJ hendak diutus ke Langowan atas permintaan tokoh awam yang juga pensiunan Tentara KNIL Minahasa bernama Daniel Mandagi.
Akan tetapi dalam perjalanan pelayaranhya, misionaris asal Belanda ini berlabuh di sebuah pelabuhan yang ada di Desa Kema pada 14 September 1868.
Selama beberapa hari di Kema, Patet Johanes de Vries SJ berhasil membaptis ratusan orang penduduk setempat.
Setelah menyelesaikan pelayanan di Kema, Pater Johanes de Vries SJ melanjutkan perjalanan ke Langowan dan tiba pada 18 September 1868.
Menurut catatan Daniel Mandagi yang pernah disimpan mantan Ketua Stasi Tincep almarhum Jopi Kojoh Pater Johanes de Vries SJ menumpang di rumah Pendeta Schaafsma.
Pada hari itu juga Pater Johanes de Vries SH mengusahakan bertemu kepala distrik Mayor Thomas Sigar.
Keesokan harinya 19 September 1868, dibuatlah untuk pertama kali Misa di tanah Minahasa di negeri Langowan pada jam 11 siang dan setelah itu dilanjutkan dengan Sakramen Permandian.
Dari keseluruhan tulisan Daniel Mandagi, tidak menyebutkan tempat lain yang dikunjungi Pater Johanes de Vries SJ, setidaknya antara tanggal 18-19 September 1868 tersebut.
Dengan demikian dugaan kuat menunjukkan bahwa baik Misa maupun Sakramen Permandian, keduanya berlangsung di kediaman Pendeta Schaafsma dan bukan tidak mungkin juga yang dipermandikan adalah sejumlah jemaat Protestan.
Pendeta Hani Londah STh yang pernah melayani di Jemaat GMIM Schwarz Sebtrum Langowan juga mengaku sampai saat ini masih melakukan penelusuran sejarah peristiwa yang boleh dibilang menjadi sesuatu yang kontroversial.
“Hal ini menarik untuk ditelusuri untuk mengungkap sejarah yang masih misteri. Sejarah gereja di Minahasa memang hingga kini tetap menarik untuk diperbincangkan. Mudah-mudahan misteri tersebut akan segera terungkap,” harapnya.
(Frangki Wullur)