Manado – Cuaca panas yang berkepanjangan terjadi di hampir semua daerah di Indonesia bukan hanya berakibat kekeringan namun juga berpengaruh pada jam pelajaran sekolah di SMA Negeri 7 Manado.
Informasi yang didapat BeritaManado.com menyatakan para siswa terpaksa mempersingkat jam pelajaran mereka akibat tidak ada air yang menjadi kebutuhan di sekolah seperti toilet dan tempat lainnya.
Bahkan para siswa mengaku harus buang air besar dan kecil di rumah walau jaraknya dari sekolah cukup jauh. Para siswa juga mengaku pihak sekolah telah mengambil kebijakan untuk mempersingkat jam sekolah akibat kekeringan.
Sementara itu saat dikonfirmasi BeritaManado.com, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 7 mengaku sempat memberikan kelonggaran kepada para siswa untuk pulang lebih awal dari jadwal mata pelajaran sekolah.
“Biasanya pulang jam 3 sore, tapi kali ini pulang jam setengah tiga sore,” ujar Kartini Tewal Kepsek SMA Negeri 7 Manado.
Menurut dia Kebutuhan air dari pihak sekolah tidak mampu mencukupi 1.400 murid dan guru di sekolah tersebut yang hanya mengandalkan sumur bor.
“Debet air sumur bor sudah kering, oleh karena itu pihak sekolah mengusahakan membeli air tangki untuk kebutuhan sekolah,” tegas Kartini
Oleh karena itu pihak sekolah mengaku membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan air di sekolah dengan menggunakan iuran komite sekolah meski ada bantuan dari PDAM.
Manado – Cuaca panas yang berkepanjangan terjadi di hampir semua daerah di Indonesia bukan hanya berakibat kekeringan namun juga berpengaruh pada jam pelajaran sekolah di SMA Negeri 7 Manado.
Informasi yang didapat BeritaManado.com menyatakan para siswa terpaksa mempersingkat jam pelajaran mereka akibat tidak ada air yang menjadi kebutuhan di sekolah seperti toilet dan tempat lainnya.
Bahkan para siswa mengaku harus buang air besar dan kecil di rumah walau jaraknya dari sekolah cukup jauh. Para siswa juga mengaku pihak sekolah telah mengambil kebijakan untuk mempersingkat jam sekolah akibat kekeringan.
Sementara itu saat dikonfirmasi BeritaManado.com, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 7 mengaku sempat memberikan kelonggaran kepada para siswa untuk pulang lebih awal dari jadwal mata pelajaran sekolah.
“Biasanya pulang jam 3 sore, tapi kali ini pulang jam setengah tiga sore,” ujar Kartini Tewal Kepsek SMA Negeri 7 Manado.
Menurut dia Kebutuhan air dari pihak sekolah tidak mampu mencukupi 1.400 murid dan guru di sekolah tersebut yang hanya mengandalkan sumur bor.
“Debet air sumur bor sudah kering, oleh karena itu pihak sekolah mengusahakan membeli air tangki untuk kebutuhan sekolah,” tegas Kartini
Oleh karena itu pihak sekolah mengaku membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan air di sekolah dengan menggunakan iuran komite sekolah meski ada bantuan dari PDAM.