Manado – “Kita manusia tidak ada yang sempurna tetap ada kelemahan dan kekurangan. Namun ibu dan bapak sekalian, anggota DPRD Sulut sangat bersyukur karena sampai masa akhir pengabdian tidak ada yang diberhentikan karena pelanggaran kode etik, kecuali pelanggaran narkoba, asusila yang sudah diputuskan dan mendapat kekuatan hukum dari pengadilan”.
Demikian ungkapan hati ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut Paul Tirayoh saat menyampaikan laporan kinerja badan kehormatan pada rapat paripurna DPRD, Sabtu (6/9/2014) kemarin.
“Tapi bukan berarti pula tidak ada pelanggaran yang lain. Namun pada kesempatan laporan kinerja badan kehormatan yang terakhir di mimbar terhormat ini. Dari berbagai macam kepemimpinan kami mengambil cara kepemimpinan kebapaan, sehingga tanpa wartawan tahu, tanpa pimpinan tahu, kalau ada anggota sudah empat lima kali tidak hadir pada rapat paripurna kami menemui dia, mencari dia dan memberitahukan tolong tunjukkan dirimu karena sudah ada sorotan.
Puji Tuhan saya melihat itu jauh lebih mempan daripada memberikan teguran tertulis sehingga kita sampai di akhir, sampai di tujuan betul-betul sesuai amanat Rasul Paulus untuk mengakhiri pertandingan yang baik dan mencapai garis finish, tinggal menunggu mahkota kemuliaan yang akan diberikan Tuhan bagi orang-orang yang melakukan pengabdian yang suci dan kudus”, tutur Tirayoh yang membuat haru forum rapat paripurna yang dipimpin ketua Deprov Meiva Salindeho Lintang dan dihadiri wakil gubernur Djouhari Kansil. (jerrypalohoon)