Bitung – Polsek Matuari menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Novita Poluan (39) warga Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian, Jumat (07/07/2017).
Pelaksanaan rekonstruksi dibackup Polres Bitung yang digelar di lokasi kejadian yang diperagakan langsung pelaku IS alias Anton (30) dan korban diperankan salah satu anggota Polwan.
Menurut Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH, dalam adegan itu ada 22 adegan yang diperagakan pelaku bersama saksi dan pemeran penggati serta Jaksa Penuntut Umum, Orchido Bellamarga SH.
“Adegan diawali ketika pelaku mendatangi rumah korban yang saat itu dalam keadaan gelap kemudian mendobak pintu belakang,” kata Kapolres.
Di adegan ke-15 kata Philemon, Anton memperagakan adegan ketika menikam korban dengan pisau di bagian kepala sebelah kiri hingga tewas.
“Rekonstruksi berjalan aman kendati dipadati warga yang penasaran dengan aksi yang dilakukan pelaku terhap korban,” katanya.
Sementara itu, Anto mengaku nekat menghabisi kekasih gelapnya itu karena sakit hati dan cemburu, Rabu (14/06/2017) lalu
“Beberapakali saya telepon tidak dijawab. SMS juga tak dibalas, malah beberapakali saya hubungi terdengar nada sibuk sedangkan telepon saya tidak dijawab,” kata Anto.
Lebih menyakitkan lagi kata pria bertatto ini, korban hanya membalas pesan singkatnya yang menyatakan akan mencari laki-laki lain untuk diajak menikah.
“Padahal hubungan kami belum putus saat itu. Begitupula sampai saat ini, saya dan almarhum belum putus,” katanya.
Dan malam itu kata dia, dirinya hanya ingin memastikan kenapa telepon dan SMS tak pernah lagi ditanggapi korban sehingga nekat mendobrak pintu rumah korban.
“Saya sebenarnya cuma mau menakut-nakuti dengan pisau karena tak membalas SMS dan telepon tapi karena sudah emosi tak dihiraukan saat ditanya makanya saya tikam,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Polsek Matuari menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Novita Poluan (39) warga Kelurahan Girian Atas Kecamatan Girian, Jumat (07/07/2017).
Pelaksanaan rekonstruksi dibackup Polres Bitung yang digelar di lokasi kejadian yang diperagakan langsung pelaku IS alias Anton (30) dan korban diperankan salah satu anggota Polwan.
Menurut Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH, dalam adegan itu ada 22 adegan yang diperagakan pelaku bersama saksi dan pemeran penggati serta Jaksa Penuntut Umum, Orchido Bellamarga SH.
“Adegan diawali ketika pelaku mendatangi rumah korban yang saat itu dalam keadaan gelap kemudian mendobak pintu belakang,” kata Kapolres.
Di adegan ke-15 kata Philemon, Anton memperagakan adegan ketika menikam korban dengan pisau di bagian kepala sebelah kiri hingga tewas.
“Rekonstruksi berjalan aman kendati dipadati warga yang penasaran dengan aksi yang dilakukan pelaku terhap korban,” katanya.
Sementara itu, Anto mengaku nekat menghabisi kekasih gelapnya itu karena sakit hati dan cemburu, Rabu (14/06/2017) lalu
“Beberapakali saya telepon tidak dijawab. SMS juga tak dibalas, malah beberapakali saya hubungi terdengar nada sibuk sedangkan telepon saya tidak dijawab,” kata Anto.
Lebih menyakitkan lagi kata pria bertatto ini, korban hanya membalas pesan singkatnya yang menyatakan akan mencari laki-laki lain untuk diajak menikah.
“Padahal hubungan kami belum putus saat itu. Begitupula sampai saat ini, saya dan almarhum belum putus,” katanya.
Dan malam itu kata dia, dirinya hanya ingin memastikan kenapa telepon dan SMS tak pernah lagi ditanggapi korban sehingga nekat mendobrak pintu rumah korban.
“Saya sebenarnya cuma mau menakut-nakuti dengan pisau karena tak membalas SMS dan telepon tapi karena sudah emosi tak dihiraukan saat ditanya makanya saya tikam,” katanya.(abinenobm)