Manado – Ketua rombongan Lemhanas PPRA angkatan 49, Darmakusuma pada studi strategi dalam negeri bersama pimpinan DPRD Sulut mengatakan, Lemhanas bertugas menghasilkan pimpinan-pimpinan tingkat nasional, baik formal, non formal dan informal.
Meskipun demikian keterlibatan alumnus Lemhanas pada suksesi legislatif maupun eksekutif baik di tingkat nasional maupun provinsi, kabupaten dan kota masih terkendala pada sistem perekrutan partai politik pada pengajuan calon.
“Sejak reformasi berjalan, pada pemilihan legislatif hingga eksekutif ada yang tidak nyambung karena yang dipersiapkan justeru tidak terakomodir pada pencaringan di partai politik. Parpol cenderung mengakomodir “kader-kader partai politik”. Saya menggunakan tanda kutib karena sebenarnya yang dimaksud kader-kader tersebut ada yang bukan kader karena sudah loncat kesana-kemari. Bahasa korannya menyewa perahu,” ujar Darmakusuma.
Fenomena ini menurutnya menjadi masalah tingkat nasional sehingga Lemhanas membuat Indeks Kepemimpinan Nasional. “Ada 4 kriteria yaitu, akuntabilitas dan moralitas individual, institusional, sosial dan global. Yang diinginkan Lemhanas menjaring seseorang yang memiliki kapasitas pribadi, tapi juga memiliki kemampuan institusional, diterima oleh lingkungan sosial serta kemampuan menerima tantangan,” tukas Darmakusuma. (Jerry)