Pelabuhan Umum Amurang rawan konflik.
Amurang—Kehadiran dua TKBM sekaligus di Pelabuhan Umum Amurang, maka terindikasi rawan terjadi konflik. Padahal, sesuai aturan setiap pelabuhan hanya satu TKBM dalam pelabuhan tersebut. Namun demikian, tidak untuk Pelabuhan Umum Amurang. Dimana, hadir dua TKBM sekaligus. Yaitu, TKBM Mobongo Indah dan TKBM Maritim. Selanjutnya, siapa yang memberi izin kedua TKBM berada di pelabuhan tersebut?
Dari data yang dihimpun beritamanado, bahwa ada unsur paksaan yang dilakukan pejabat-pejabat di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Belang di Amurang. Bahkan, lebih diperparah lagi, dugaan permainan dengan koperasi yang ada di pelabuhan tersebut. Mengakibatkan, dua TKBM saat kapal sandar selalu bersitegang.
‘’Ya, sejak Pelabuhan Umum Amurang beroperasi, maka telah hadir TKBM Mobongo Indah dan TKBM Maritim. Namun demikian, setiap kapal sandar, selalu saja ada persoalan yang masing-masing meminta haknya. Pun demikian, pihak KUPP (Syahbandar, red) Belang di Amurang tak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi kedua TKBM tersebut,’’ kata Revly Kewo, warga Kawangkoan Bawah-Amurang Barat.
Menurut Kewo, seharusnya KUPP (Syahbandar, red) Belang di Amurang tahu aturannya. Dimana, setiap pelabuhan hanya bisa hadir satu TKBM. Tetapi, sangat disayangkan justru KUPP Kelas III Belang di Amurang tersebut enggan melakukannya sesuai prosedur. Dengan demikian, dirinya berasumsi bahwa ada permainan antara KUPP dan koperasi pelabuhan. Akibatnya, pelabuhan Umum Amurang tersebut rawan terjadi konflik.
Kepala KUPP Kelas III Belang di Amurang Hopreit Balirangen, S.Ip belum berhasil dihubungi. ‘’Maaf, bapak lagi berada di Semarang-Jawa Tengah. Beliau lagi ada rapat disana, nanti kami sampaikan kedatangan anda-anda,’’ ungkap beberapa staf yang meminta namanya tak ditulis. (and)