Manado – Puluhan pemuda yang tergabung dari berbagai organisasi Gereja, menggelar aksi damai dengan menyuarakan pentingnya air bagi kehidupan disela-sela kegiatan Workshop Water as Human Rights di Siladen Room Hotel Aryaduta Manado. Pdt DR Nico Gara MA selaku President of Asia Fellowship of Mission 21 Partner Churches dalam penyampaiannya mengatakan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian poara pemuda terhadap air sebagai sumber kehidupan.
“Aksi ini juga membawa pesan agama yang mengajak seluruh warga masyarakat untuk bersama-sama melestarikan sumber air,” ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara ini. Aksi damai para pemuda ini diselingi dengan pembagian selebaran yang berisikan kebutuhan makhluk hidup terhadap air dan juga pemberitahuan akan kecilnya akses air ke beberapa daerah.
Diketahui dalam workshop Water as Human Rights ini telah menghasilkan rekomendasi penting, diantaranya mengajak gereja agar turut merayakan hari air sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2012 dengan pelaksanaan kebaktian, diharapkan agar pemerintah bisa menyisihkan 1 persen APBN dan APBD untuk menjamin air bersih. “Diharapkan materi air bisa dimasukkan kedalam dunia pendidikan serta penyisihan 1 persen air dalam APBN dan APBD untuk menjamin air bersih mendapatkan dukungan dari berbagai pihak diantaranya PDAM,” turut Gara.
Di tingkat nasional, menurut Gara workshop ini menyoroti UU Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Karena dirasakan UU tersebut belum ramah terhadap kebutuhan warga akan air, maka ditawarkan solusi berupa pembentukan tim pengkajian tentang air. (is)