Bitung—Upaya Pemkot Bitung untuk menjadikan Kota Bitung menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) masih perlu perjuangan panjang. Pasalnya, sejumlah persayaratan penting untuk menjadi KEK dianggap belum dipenuhi Pemkot Bitung.
Salah satunya adalah investor yang bersedia untuk melakukan pengelolaan atau pengembangan KEK. Karena menurut Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, salah satu persyaratan penting untuk menjadi KEK adalah wilayah KEK tidak sepenuhnya dikelola pihak birokrat atau pemerintah, tapi harus ada campur tangan investor.
“Ini yang belum ada di Kota Bitung, dan kita berharap Pemkot Bitung bisa secepatnya mencari investor yang mau ikut melakukan pengelolaan KEK diatas lahan yang telah disiapkan,” kata Krisnamurthi dalam Rapat koordinasi pengembangan pelabuhan dan KEK di Kota Bitung, Senin (27/2).
Menurut Krisnamurthi, saat ini ada 5 kota yang sementara bersaing untuk menjadi KEK, dan Kota Bitung masuk dalam ke-5 kota tersebut. Namun saat ini, daerah Simangkek Kabupaten Simalungun Sumatera Utara yang paling siap, karena telah memiliki investor untuk melakukan pengelolaan dan pengembangan KEK.
“Namun kami tetap optimis Kota Bitung akan ditunjuk menjadi KEK dan itu akan kita perjuangkan. Karena jika tidak jadi ini merupakan dosa bagi kami, dan kami harap dukungan dari Pemkot Bitung,” katanya.
Apa yang dikatakan Krisnamurthi ini ikut didukung Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubun. Dimana Retraubun juga mengaku optimis bulan Mei nanti Kepres penetapan Kota Bitung sebagai KEK pertama di Indonesia Timur akan turun.
“Kami tetap yakin Kota Bitung akan menjadi KEK, dan bulan depan nanti kami akan kembali lagi ke Kota Bitung untuk melakukan pengecekan sejauhmana kesiapan Kota Bitung untuk menjadi KEK,” kata Retraubun.(en)