Jakarta, BeritaManado.com — Momentum Hari Kebangkitan Nasional yang dideklarasikan pada 20 Mei 1908 silam, menyimpan spirit nasionalisme yang tinggi.
Pada saat Indonesia sedang dalam upaya keluar dari bayang-bayang penjajahan Belanda, tibalah pada satu momentum, dimana para pejuang kala itu menyatukan tekad untuk berjuang secara masif di seluruh wilayah Nusantara yang 20 tahun setelahnya diikuti oleh deklarasi Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Kini, Hari Kebangkitan Nasional tinggal menjadi sesuatu untuk diingat dan dikenang, namun terselip harapan dari para pejuang agar generasi bangsa saat ini terus menggelorakan spirit kebangkitan nasional dalam kehidupan sehari-hari.
“Indonesia saat tidak lagi melawan sebuah negara dengan senjata atau kekuatan militer. Namun yang harus terus disadari yaitu bahwa lawan Indonesia saat ini adalah ancaman kemiskinan, krisis pangan dunia, narkoba, paham radikal dan lain sebagainya. Semuanya itu menuntut kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk terus mempersiapkan diri menghadapi persaingan global,” ungkap Maya Rumantir.
Ditambahkannya, bahwa jika generasi bangsa mayoritas tidak mempersiapkan diri menghadapi persaingan global tersebut, bukan tidak mungkin ada begitu banyak anak bangsa yang akan menjadi penonton dan tamu di negara sendiri.
Secara lebih kongkrit, bahwa sumber daya manusia Indonesia sejatinya mampu bersaing, hanya saja permasalahan sekaligus menjadi ancaman serius yaitu sejauh mana kepedulian terhadap nasib anak-anak bangsa yang memiliki potensi untuk nanti bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.
“Yang saya mau tekankan disini adalah korelasi antara rasa nasionalisme dan tantangan zaman yang semakin modern dan penuh dengan persaingan. Jika kita punya cinta yang kuat akan bangsa ini, maka nasionalisme akan tumbuh. Saat nasionalisme sudah menguasai hidup kita, maka kita akan punya kekuatan untuk menguasai sendi-sendi dalam pembangunan nasional,” ungkap Maya Rumantir.
Maya Rumantir pun berharap Indonesia akan berada di jalur yang tepat pada masa pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo.
“Saya berharap pada era pemerintahan yang baru nantinya akan ada terobosan-terobosan brilian untuk membawa Indonesia menjadi negara maju,” harap Maya Rumantir.
(Frangki Wullur)