Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Olly Dondokambey dan Manajemen Talenta jadikan Sulut Istimewa di Pasar Asia Pasifik

by rds
Kamis, 21 September 2023, 09:10 am
in Berita Utama, Politik dan Pemerintahan
A A
  • 11shares
Olly Dondokambey
Olly Dondokambey

(Menghantar anugerah Doktor HC Bidang Ekonomi buat Gubernur Olly Dondokambey oleh Universitas Sam Ratulangi Manado)

Sejak dua hari terakhir, ada keinginan kuat untuk menulis khusus ketokohan Gubernur Olly Dondokambey (OD).

Bukan dari sisi reportase profil kariernya, yang dikenal sukses dirintis dari bawah. Tapi, sebuah catatan khusus mereportase apa yang telah OD, sapaan akrab masyarakat terhadap Gubernur Olly Dondokambey, telah lakukan sejak dipercayakan memimpin Sulut di periode pertama 2016-2021 dan ke periode kedua, 2021-2024.

Mengapa ada keinginan itu?

Bukankah saya sering menulis beragam kegiatan Bendahara Umum DPP PDIP ini dalam beberapa kali postingan di akun Facebook saya, baik akun bernama “Dino Gobel”, maupun akun yang satunya bernama ‘”Umar Khattab”?

Setidaknya ada tiga hal yang memunculkan keinginan itu.

PERTAMA, pada hampir sebulan lalu saat saya harus berkegiatan di Taipei, Taiwan. Saya bersua sejumlah pejabat luar negeri Taiwan yang bertugas di Jakarta. salah satunya adalah Mr Wiliam Hzu.

Beliau adalah Direktur di Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta. Bersua dengannya, Wiliam mengeluarkan komen menarik tentang Sulut. Lebih khusus terkait kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey.

“Provinsi Anda berkembang sangat bagus. Saat ini menjadi daya tarik istimewa di market Asia Pasifik. Kami telah mendengar ini dikarena gaya kepemimpinan Gubernur kalian saat ini, Pak Olly Dondokambey. Marketable. luar biasa”

KEDUA, Sabtu 23 September nanti, Provinsi Sulut akan berusia ke 59 tahun.

Sebagai masyarakat dan sekaligus saya, yang dipercayakan sebagai bagian dari tim kerja Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw dalam kapasitas Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata, saya tergerak ingin menulis terhadap banyaknya capaian dan relevansinya dengan dinamika perekonomian Sulut, yang awalnya bisa eksis dan memenangkan pasar di periode normal sebelum pandemi lalu dihantam dan bisa survive di saat pandemi melanda, atau yang disebut era new normal, dan kemudian bangkit lagi di saat era endemi berlangsung.

Di periode endemi ini, tak sekadar bangkit. Tapi mengembangkan sayap bagaikan burung merak, mempesona. Mencuri perhatian dunia.

Dan KETIGA adalah, penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) oleh Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, berdasarkan usulan dari ISEI (Ikatan Sarjana Eonomi Indonesia) Sulut.
“Penganugerahan Doktor HC di bidang ekonomi ini berdasarkan kajian atas capaian keberhasilan Sulut yang dipimpin Pak Gubernur,” kata Rektor Unsrat.

Strategi Talentisasi

Pada 2018 lalu, saya menulis buku kecil yang diterbitkan Kompas Gramedia dengan judul “Membuka Gerbang Pasifik”.

Lalu atas desakan sejumlah relasi di Jakarta yang meminati buku itu, kemudian diterbitkan versi Inggrisnya, berjudul “Gate Opener”. Buku itu bertuliskan tentang strategi Gubernur Olly Dondokambey, yang membuka akses konektivitas penerbangan dari pasar Tiongkok dan Singapura. Langkah ini sukses.

Tak kurang dari 12 kota besar di Tiongkok terbang langsung menggunakan tiga maskapai ketika itu, Lion Air, Citilink dan Sriwijaya. Arus pariwisata pun terjadi. Boming turis Tiongkok di Sulut!

Sungguh bagi saya itu langkah yang sangat berani. Anti main stream! sebab selama ini, market pariwisata dan investasi Indonesia melulu hanyalah Bali, Jakarta dan sejumlah destinasi lain di Jawa.

Seiring itu, angka indikator perbaikan ekonomi di Sulut, sebagai efek domino, terjadi.

Di balik sukses atas keberanian OD, yang banyak dibantu duetnya Wagub Steven Kandouw, saya menemukan sebuah kata: “Talent”.

Artinya, OD menyodorkan sebuah wind of change dari seorang pemimpin daerah, menurut saya dalam buku yang saya tulis itu.

Apa? Ya, sebuah eksplorasi Talent diri. Dalam terminologi kamus bahasa talent atau talenta dikaitkan dengan kemampuan diri. Atau sesuatu yang dimiliki seseorang sejak lahir.

Dalam konteks strategi OD kala itu, Talent dalam dirinya terungkap dalam semangat inovasi atas cinta daerah yang dipimpinnya. Ditambah enterpreneruship seorang OD.

Ini kemudian memicu keberanian “think out the box”.

“Sulut miliki jarak yang dekat dengan kota kota besar, negara potensial di Asia. Ini harus kita garap. Sulut punya daya tarik sama bahkan lebih dari Bali, Jakarta atau kota lainnya di Jawa,” kata OD kala itu.

Semangat OD yang melahirkan inovasi itu, dipadu dengan kemampuannya melakukan lobi jitu di pemangku negeri ini di pusat, seiring posisi pentingnya sebagai Bendahara Umum DPP PDIP. Partai berkuasa.

Oleh Menteri Pariwisata kala itu, Arief Yahya, menjuluki inovasi OD menjadikan Sulut sebagai destinasi ciamik di market Asia Pasifik, sebagai “CEO Commitment” yang membawa Sulut dalam konteks “Sulut In Corporation”.

Artinya? Inovasi kepempinan OD melahirkan sebuah komitmen bagaikan seorang Chief Executive Officer (CEO) yang tak sekadar memajukan daerahnya tapi bagaikan seorang CEO, ada target.

Goal management yang dilakukan memajukan Sulut. Dan itu terbukti!

“Pertumbuhan pariwisata naik 600 persen dibandingkan tahun tahun sebnelumnya, dan ini memicu pertumbuhan ekonomi, dan di dalamnya termaktub indikator positif perbaikan angka kemiskinan dan pengangguran,” sodor data Badan Pusat Statistik (BPS).

Komitmen kuat OD kala itu pun menaikan “harga diri” sektor pariwisata. Sebab, di banyak dekade sebelumnya, pariwisata hanyalah seremonial semata. Identik dengan festival, acara peresmian, program sesaat, tanpa ada sustainabilitas.

Walhasil, produk amenitas dalam rupa program dan proyek properti resort, perhotelan, restoran hingga produk usaha kecil menengah yang diharapkan sebagai penyanggah. Mati. Jadi sarang walet dengan setumpuk persolan. Manado Beach Hotel adalah bukti pilu fakta ini.

Di sektor SDM? Bukan rahasia lagi, profesi Pegawai Negeri (PNS), sekarang disebut ASN, jauh lebih bergengsi, terhormat dibandingkan kerja seorang pelayan resto or hotel.

Wind of Change leadership berbasis pariwisata pun tercipta. Konektivitas membuka jalur penerbangan luar negeri mencetuskan simpul ekonomi dan efek domino positif. Artinya, “Lego Economy Impact” terjadi: antara produksi dan market menjadi simpul tak terpisahkan.

Fakta kemudian di Sulut terjadilah sinerjitas saling tunjang travel agent pembawa turis dengan pengelola destinasi: perhotelan, resto, hingga souvenir. Begitu juga dengan pertanian, perkebunan dan perikanan. Turis datang, konsumsi aneka sayur buah dan ikan meledak tinggi.

SDM pariwisata pun tak lagi malu-malu. Mereka yang dulu merunduk di balik meja reception, dapur masakan hingga house keeping memasuh kebersihan kamar hingga toilet, kini mendongkak kepala. Saya bangga kerja di pariwisata! Kenapa? Pariwisata kini menguntungkan.

Sebuah hotel di Manado malah pernah menggaji karyawan terendahnya dengan gaji Rp5 juta per bulan. Dan di level high management bisa sampai 30 juta per bulan!

“Pariwisata di Sulut telah berhasil mengubah karakter sifat kebanyakan warga. Karakter apa? Sulit melayani. Hospitality adalah kesulitan tiada dua. Jangankan melayani, senyum pun akan susah kala tiba di restoran di manado. Tapi sekarang? Itu berubah. Pariwisata terus maju,” kata Profesor In Tourism DR Betel Lagarens.

Talentisasi kepemimpinan OD kemudian menginspirasi sektor pengusaha. Sulut bagaikan madu yang diburu semut. Inovasi sektor usaha pun terjadi. Kaum milenial hingga Gen Z terinspirasi melahirkan banyak lokal kreasi yang dengan bangganya memviralkan berbagai destinasi dan atraksi pariwisata di Sulut.

Survive di Pandemi: Karantina Turis di Pulau, Ekspor Ikan ke Narita

Salah seorang Suhu Ekonomi Dunia bernama Klaus Schwab menggambarkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, ASEAN, termasuk di Indonesia dinilai memiliki keistimewaan pengelolaan perekonomiannya dengan tampilnya banyak wirausaha muda.

Ini katanya bukti, ASEAN mampu dan tangguh melalui krisis akibat pandemi berkepanjangan. Fenomena apa sebagai sukses di balik ketangguhan ini?

Saat tampil di forum ASEAN Indo-Pacific Forum di Jakarta baru-baru ini, Klaus Schwab yang dikenal sebagai Funder World Economic Forum (WEF) ini mengatakan, industri dunia sedang bergerak, beralih.

Shifting dari kapitalisme ke talentisme. Artinya, kunci sukses sebuah kompetisi industri, bisnis, adalah inovasi. Bukan lagi kapitalisme soal modal rendah dan tinggi.

Dengan kata lain, kapitalisme fungsional telah bergeser ke kapitalisme pemangku kepentingan atau kelompok yang memiliki inovasi pada tujuan mensejahterakan rakyat, katanya.

OD, bersama dengan duetnya Wagub Steven Kandouw, pun telah membuktikan itu. Di era normal, sebelum pandemi, inovasi program dan lobi, harus selalu maju selangkah. Tak sekadar kepemilikan besar kecilnya modal usaha.

“Atmosphere bisnis akan tercipta jika kita berinovasi. Investasi akan datang,” kata Wagub Steven Kandouw tentang gebrakan OD.

Atmosphere dimaksud bukan semata dukungan kuat pemerintah terhadap pembangunan, tapi juga kekuatan sinerjitas antar stakeholder yang tak menginginkan sukses pariwisata misalnya hancur hanya karena pandemi.

Pun di sisi kemasyarakatan, kerukunan akan terus dijaga oleh para tokoh agama dan masyarakat. Ini semua jadi kekuatan ketika pandemi tiba.

Dan seperti tagline sebuah iklan “Inovasi tiada henti”. Itulah yang dilakukan OD.

Saat pandemi melanda seluruh dunia, dan tiba di Sulut pada medio Maret 2020, ekonomi global melambat bahkan nyaris tak bergerak.

Di Sulut? OD lagi lagi mengeluarkan strategi jitunya. Mengeskplore talent yang dimiliki. Di sektor pariwisata dicetuskanlah program “Karantina Wisatawan di Pulau” (KWP).

Dalam program ini, Sulut tetap optimis melihat market wisatawan mancanegara. Bahkan new tourism behaviour era pandemi yang menginginkan destinasi free oksigen alam terbuka dan paparan matahari sehat, ditangkap cepat oleh OD.

Di sini, wisatawan asing yang mau ke Sulut, tidak akan dikarantina dalam kungkungan kamar hotel selama seminggu, sebagaimana aturan era Covid kala itu. Tapi, turis asing akan dibawa ke Pulau Bangka di Likupang.

Di sana mereka karantina di alam terbuka. Tepi pantai, meski terbatas tapi dapat melakukan atraksi wisata dengan kontrol rutin tim Satgas Covid.

KWP ala OD pun diluncurkan dan dipromosikan dengan kekuatan Virtual Tourism. Ini adalah strategi pemasaran lewat medsos. Tujuannya, meskipun zero kunjungan turis asing dan domestik, promosi pariwisata terus digencarkan Dinas Pariwisata dan berbagai asosiasi via postingan di berbagai platform medsos.

Hasilnya? Tokcer! Dua kebijakan nasional dan dunia menjawab. Secara nasional, di awal 2021, Presiden Jokowi mempercayakan 2 Gate Internasional Bandara dibuka di era Covid, Yaitu Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Secara internasional? Maskapai Scoot Tigerair pun tergerak. Manado menjadi satu-satunya destinasi di Indonesia yang diterbangi di 2021. Meski pengawasan ketat tetap OD lakukan melalui seleksi turis masuk via Bandara dalam bentuk covid test double, walau sudah dilakukan di negara asal, namun wisatawan asing terus mengalir.

Dan lagi-lagi simpul ekonomi di Sulut ikut bergerak. Turis tetap datang, aktivitas masyarakat dan kegiatan perekonomian tetap diijinkan, OD berinovasi dengan sebuah program terkesan sederhana.

Tapi program ini mencengangkan. Apa itu? “Gerakan Mari jo Bakobong” (GMJB).

Lahan masyarakat, gereja, masjid dan keagamaan lainnya hingga pemerintah, ramai-ramai diajak untuk digarap. dalam sebuah rapat ILO PBB yang diadakan di Hotel Grand Luley Manado baru-baru ini, GMJB dinilai sebagai program yang mensejahterakan. membuat survive saat pandemi dan menjaga kehijauan Sulut, sustainable development.

Tidak itu saja.

Roda ekonomi di bidang pertanian dan perikanan tetap menjadi kebutuhan market lokal, nasional bahkan dunia khususnya di Asia. OD Paham itu.

Walhasil, saat puncak pandemi, OD berhasil meyakinkan Jokowi. Apa? Sulut diijinkan melakukan ekspor langsung perikanan ke mancenagara melalui Cargo Udara yang diterbangi Garuda Indonesia.
Langkah ini jitu. Petani dan nelayan di Sulut hingga di hinterland terbantukan. Ekonomi pun tetap bergeliat.

Dino Gobel dan Gubernur Olly Dondokambey
Dino Gobel dan Gubernur Olly Dondokambey

Health Tourism and MICE, Kebangkitan di Endemi

OD sadar, pemulihan ekonomi harus terus dilakukan. Lompatan jauh harus terjadi. Triger triger percepatan roda ekonomi harus diciptakan. Apa itu?

Memasuki era endemi, kebutuhan orang terhadap heathcare menjadi sangat tinggi. Investasi rumah sakit yang hadir di Sulut sejak era normal sebelum pandemi kemudian lebih digenjot. Tak kurang dari 15 rumah sakit, milik pemerintah dan swasta, dipadu dalam program Health Tourism.

Ini mengindikasikan bahwa Sulut siap melayani pasien dan keluarganya yang berasal dari seluruh Indonesia. Paduan medical pengobatan dan wisata pun ditawarkan. Gebrakan ini berhasil.

Sejak diluncurkan di 2021 dalam even Expio Medical Tourism, masyarakat dari Indonesia Timur pun berduyun-duyun datang memanfaatkan fasilitas pengobatan dan wisata. Seiring itu, keluarga pasien memanfaatkan tumbuhnya penginapan berupa kos-kosan maupun hotel bujet di sekitar rumah sakit. Spending money penginapan hingga makan minum dan belanja lainnya pun terjadi.

Di sektor tenaga kerja, OD bersinerji dengan mitranya DPRD, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi tenaga kerja tidak tetap, melalui diluncurkannya sebuah produk perda inisiatif yang menjamin layanan kesehatan ketenagakerjaan bersama BPJS Ketenagakerjaan yang menjamin para buruh kerja harian sekalipun mendapatkan layanan kesehatan.

Secara rutin melalui pos APBD, dibayarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Tujuannya? “Tenaga kerja harian menjadi tenang. Enjoy bekerja, roda perekonomian terus bergerak maju. Luarbiasa Pak OD. Kemitraan dengan kami di dewan bisa memnghasilkan perda yang mensejahterakan ini,” puji Melky Pangemanan Anggota DPRD Sulut yang ikut menukangi lahirnya perda ini.

Trigger lainnya? Asosiasi profesi didorong melakukan berbagai kegiatan MICE tourism.

Yaitu, pariwisata berbasis giat Meeting Insentive Conference Expo. Dan itu terjadi. Berbagai grup perusahan, pemerintahan dan organisasi profesi gencar melaksanakan miting nasional dan dunia di Sulut.

Teranyar, Asosiasi Dokter Bedah Plastik. Beberapa waktu lalu, hampir seribu dokter bedah plastik dan keluarganya melaksanakan miting khusus di Manado. Begitu juga 2 ribu lebih pendeta bernaung dalam Pria Kaum Bapa Persatuan Gereja Indonesia (PKB PGI) melaksanakan konferensinya di Minahasa.

Dari dua kongres tersebut, bisa dibayangkan spending money untuk hotel dan makan minum serta belanja souvernir dan lainnya yang diciptakan di Sulut? Luarbiasa. Masih banyak lagi event MICE yang terjadwal akan terus bergulir ke Sulut.

Efek Pasar Global, Ekonomi Cepat

Dari berbagai terobosan OD ini, dan masih banyak lagi yang belum sempat terekam di tulisan ini, tidak saja mendudukkan Sulut dalam kancah perekonomian global, khususnya konteks Asia Pasifik, namun juga ini menciptakan sebuah Dinamika Ekonomi, terkait sistem ekonomi yang mengarah pada perilaku pasar. Salah satunya adalah serapan produk umkm hingga pertanian dan perikanan yang tinggi, harga murah dan kebutuhan dana cepat. Fresh money. Fast money.

Dalam konteks bisnis retail, khususnya yang berkaitan dengan produk barang segar, prinsip take and give, menjadi harga mati. Sebab seiring dengan membanjirnya bisnis retail di Sulut mulai klas lokal seperti Freshmart, nasional hadirnya Indomart Alfamart Alfamidi, Transmart hingga Gelael, membutuhkan kepekaan manajemen pengelolaan terkait presenting price atau harga murah terjangkau customer.

Belum lagi fresh presenting atau produk sajian segar untuk sayur, ikan dan buah.

Tentu, ini membutuhkan strategi diferensiasi memenangkan hati petani atau nelayan.

Tak heran, persaingan retail di seluruh dunia, khususnya di Sulut, ikut antara lain memicu persoalan. Sebab petani atau nelayan membutuhkan produknya dibeli dan dibayarkan dengan tenggat waktu cepat alias umur piutang tak bisa lama.

Prinsip siapa cepat dia dapat terjadi perolehan fresh product. Dinamika bisnis retail dipengaruhui pola dinamika ini. Di sini, memunculkan salah persepsi segelintir orang, ketika kemudian adanya bisnis retail perusahan A atau B yang mendadak tutup di Sulut.

Lalu itu dikaitkan dengan lemahnya ekonomi di Sulut?

Meminjam istilah Dosen Ilmu Logika saya di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STFSP) Almarhum Pastor Prof DR Jan van Passen mengatakan “Itu Logika bengkok!”.

Istilah ini merujuk pada kesimpulan yang ditempuh seseorang hanya berdasarkan sebuah analisa sepihak.

“Bisnis retail di Sulut lagi bergairah. Daya beli bagus. Semua tergantung manajemen tiap usaha,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Sulut Andi Sumual.

Andi adalah juga Presdir Freshmart, sebuah retail lokal yang terus ekspansi gurita bisnisnya hingga kini, di seluruh wilayah kota Manado.

Akhir kata, mari terus fokus, on the right track, mendukung penuh gerakan Sulut bak lokomotif kereta cepat menuju perbaikan, kemajuan, hebat lebih hebat lagi. OD sebagai Gubernur yang mendapat banyak penghargaan nasional, dunia bahkan terakhir di lokal Sulut sebagai Doktor Honoris Causa di bidang ekonomi.

Ini sebuah konsekwensi dari perjuangan. semangat berkarya. Walau saya tahu persis, aneka penghargaan itu tak membuatrnya takabur atau bahkan melunturkan talenta OD sebagai pelayan dan pengabdi rakyat, sebagaimana itu telah dilakukannya selama 8 tahun terakhir, membangun Sulut dengan Talenta inovasi dan kecintaannya.

“Selamat Pak OD”

Penulis: Moh Dino Gobel






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 11shares
Tags: Asia PacificDino GobelDoktor HCfreshmartsulutunsrat

Berita Terkini

Musprov Kadin Sulut, Rio Dondokambey Koordinasi dengan Pusat, Panitia Terbentuk

Musprov Kadin Sulut, Rio Dondokambey Koordinasi dengan Pusat, Panitia Terbentuk

11 Mei 2025

Wabup Sangihe Turut Hadiri Syukuran di Kampung Halaman Gubernur

11 Mei 2025
Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei 2025

Pelantikan Paus Leo XIV Digelar 18 Mei 2025

11 Mei 2025
Nestlé Gelar “DANCOW Indonesia Cerdas” di Manado, Dukung Anak Indonesia Tumbuh Optimal

Nestlé Gelar “DANCOW Indonesia Cerdas” di Manado, Dukung Anak Indonesia Tumbuh Optimal

10 Mei 2025

DAW Gelar Honda Premium Matic Day, Dapatkan Cashback Hingga Jutaan Rupiah

10 Mei 2025

Manfaatkan LinkUMKM BRI, Sesegeritu Tingkatkan Keterampilan dan Mampu Perluas Skala Usaha

10 Mei 2025
Mendagri Paparkan Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah

Mendagri Paparkan Daftar 10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi Hingga Terendah

10 Mei 2025
Partai Golkar Bentuk Tim Hilirisasi untuk Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

Partai Golkar Bentuk Tim Hilirisasi untuk Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

10 Mei 2025

Dukung Permintaan Perjalanan, Scoot Tambah Penerbangan ke Kota Wisata

10 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.