Ratahan – Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), David Lalandos mengatakan, mentalitas aparatur adalah persoalan utama yang harus diubah.
Hal ini ditegaskannya menyikapi minimnya kehadiran OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dalam kegiatan yang digelar di Kantor Bappeda Mitra, Jumat (26/11/2021).
“Banyak masukan kepada saya untuk buat kegiatan seperti ini dan itu. Tapi saya jawab itu hanya urutan yang ke sekian. Paling utama saat ini adalah perubahan mentalitas aparatur,” ungkap David Lalandos.
Sebab seperti pada kegiatan penyusunan kamus usulan masyarakat dan pokok pikiran DPRD yang menurutnya penting untuk dihadiri perangkat daerah, namun didapatinya bukan hanya kepala OPD, bahkan perwakilannya pun banyak yang belum hadir.
Lebih parah lagi, dari 12 kecamatan di Kabupaten Mitra yang diundang, hanya satu kecamatan yang hadir kala pertemuan dimulai.
Padahal menurutnya, kalau suatu kegiatan dibuat di luar daerah maka berduyun-duyun yang hadir karena ada SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas), namun kalau konsekuensinya tidak ada SPPD, sedikit yang hadir.
“Masa hanya mau hadir kalau ada SPPD. Ini bagian dari tugas. Kita harus ubah cakrawala berpikir kita, jangan semata-mata berorientasi pada uang,” pungkasnya.
Diingatkannya bahwa ketika diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tugas dan tanggung jawab sudah jelas, termasuk dalam kegiatan penting seperti itu.
“Mentalitas aparatur perlu diubah, termasuk penyusunan anggaran. Sebab yang saya dapati, ketika menyusun anggaran cenderung perjalanan dinas lebih dulu dan kegiatan di luar daerah,” katanya.
Dirinya kemudian mengajak seluruh jajarannya untuk mengubah paradigma tersebut agar bisa mewariskan suatu yang baik bagi PNS baru.
“Bukan berarti saya sempurna, namun pikiran saya tidak pernah orientasinya uang. Makanya mari kita mengubah paradigma buruk ini. Kalau ini tidak diubah, kita akan sulit maju,” ujarnya.
Ditambahkannya, semisal maksud kegiatan tersebut ditanyakan kepada para kadis atau sekretarisnya yang tidak hadir, pastinya mereka tidak mengerti.
Sebab penjelasan yang diberikan langsung nara sumber tentunya akan berbeda dengan hanya mendengar dari bawahan yang diutus.
“Ini mungkin apa yang Bapak Bupati, James Sumendap, selalu sampaikan, jangan sampai bawahan ‘beking bodok’. Sebab kalau kepala OPD tidak tahu, bawahan bilang A ikut, bilang B ikut,” tutupnya.
(Jenly Wenur)