Manado, BeritaManado.com — Dalam pengelolaan investasi, fenomena empirik cenderung menunjukkan iklim investasi semu.
Sehingga kebijakan pemerintah di bidang investasi langsung (PMA dan PMDN) tidak menyentuh permasalahan mendasar investasi dan kebutuhan investor.
Demikian pokok pikiran Dr Drs Jackson F. Ruaw, MSi kepada media massa, usai ujian secara daring mempertahankan Disertasinya di hadapan tim penguji Ujian Promosi Doktor, Program Studi Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Senin (22/11/2021).
Menurut Jackson F. Ruaw pemerintah/pemda membutuhkan investasi.
Namun investor menginginkan iklim investasi yang benar-benar kondusif sehingga bisa menguntungkan.
“Kepuasan dan loyalitas investor terwujud jika unit pelayanan pemerintah di bidang investasi berkomitmen dan berusaha menciptakan suatu kondisi stabil secara politik, sosial dan ekonomi, yang didukung tersedianya perangkat hukum, kelembagaan, sumber daya manusia dan infrastruktur memadai,” terang Ruaw.
Selain itu, turut memberikan jaminan dorongan, kesempatan dan peluang kondusif bagi berkembangnya usaha investasi produktif.
“Investor yang puas dan setia akan menciptakan new investment dan reinvestment secara berkelanjutan,” terangnya.
Berkaitan dengan variabel iklim investasi, lanjut Ruaw, terdapat beberapa indikator yang mesti diperhatikan.
Antara lain keamanan investasi, deregulasi investasi, potensi dan peluang pengembangan investasi, akses lahan/tanah, pemberdayaan usaha, penataan infrastruktur, ketersediaan tenaga kerja/SDM, komitmen Pemda, kinerja ekonomi daerah dan reformasi birokrasi.
Menurutnya, kolaborasi dan sinergitas kebijakan terkait indikator iklim investasi, dapat menciptakan iklim investasi kondusif, yang kemudian mendorong peningkatan kepuasan dan loyalitas investor untuk menanamkan modalnya.
“Unit pelayanan investasi, seyogianya menyusun kebijakan sistem manajemen yang mampu menempatkan kepentingan pemerintah/pemerintah daerah dan investor secara win-win solution, tepat dan menguntungkan,” ujarnya.
Sehingga, tambah Ruaw, tujuan investasi yaitu meningkatkan kapasitas perekonomian, daya saing dan keberhasilan pembangunan daerah, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terwujud.
“Dukungan prasarana, sarana dan fasilitas memadai serta kualitas pelayanan investasi optimal, menjadi penting dan strategis mewujudkan pertumbuhan realisasi investasi signifikan,” tandasnya.
(***/Alfrits Semen)