Manado, BeritaManado.com — Keberadaan Kanwil Badan Pertahanan Nasional (BPN) di Sulut tidak semata pada pengurusan, sertifikat hingga sengketa tanah.
Salah satunya yang terbukti di Kabupaten Minsel, dimana BPN Minsel di bawah kendali Kakanwil Denny Sonny Keintjem juga melakukan akses asset dan akses pemberdayaan.
Menyikapi ditetapkannya Gubernur Sulut Olly Dondokambey sebagai Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria, berhasil mengkoordinasikan dua tugas aset dan akses pemberdayaan bisa berhasil guna dengan melibatkan stakeholders instansi tekhnis tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melalui kolaborasi sinergitas kerja bareng antar instansi tekhnis.
Ribuan Sertifikat diserahkan pada rakyat, ratusan hektar tanah HGU habis masa kontrak dialih fungsikan pemanfaatannya pada rakyat.
“Status tanah negara di areal perkantoran pemerintah disertifikasi, hingga kejelasan status hukum dilakukan untuk memberi legitimasi hak kepemilikan tanah rakyat dan Instansi pemerintahan,” ungkap Staf Khusus Gubernur Bidang UMKM-IKM Firasat Mokodompit kepada BeritaManado.com, Selasa (10/8/2021) malam ini.
Ditambahkan Firasat Mokodompit, gerakan reforma agraria ini
sangat masif dilakukan di 7kabupaten/kota.
“Dan Minsel bisa dikatakan sangat agresif, melalui gebrakan Kakanwilnya, tercatat 8 kali lakukan aktifitas koordinasi dengan sejumlah pihak seperti Pupuk Kaltim, BSGo, Bank Mandiri, PPI, Jasindo dan pelaku UMKM-IKM bersama fieldstaf yang memang dibentuk untuk melakukan pendampingan,” katanya.
Sehingga, lanjut Mokodompit, pihaknya telah 8 kali melakukan pendampingan materi di beberapa kabupaten/kota dengan materi akses pemberdayaan dalam pengembangan kewirausahaan yang memiliki kaitan dengan pemberdayaan pelaku UMKM-IKM,” ujarnya.
17 Pasukan Fieldstaf BPN ATR Minsel Bekerja All Out Untuk Pendampingan Petani Holtikultura
Dilanjutkan Mokodompit, ciri khas program dan gerakan reforma agraria dalam akses pemberdayaan adanya fieldstaf.
“Mereka bekerja tidak sekedar mengawasi atau melakukan pendampingan, namun mereka juga pelaku sebagai petani penggarap. 1 filedstaf mendampingi 50 orang petani jika asumsi antara 1-2 hektar tiap petani maka ada 50 hingga 100 hektar yang dikoordinasikan tiap fieldstaf,” aku Mokodompit.
Statusnya, dirincikan Mokodompit, BPN Minsel merekrut mereka dengan pemberian intensif bulanan.
“Mereka itu direkrut dari petani setempat, rata-rata anak muda yang berpengalaman dalam pertanian dan mereka direkrut dari desa seputaran kecamatan reforma agraria Modoinding, hingga tugas koordinasinya diseputaran lahan dan para petani binaan lebih effisien tepat sasaran,” tegasnya.
Dan yang menjadi andalan adalah produk industri rumah tangga dari Denny Keintjem.
“Itu adalah salah satu persyaratan utama dalam memproduksi makanan kemasan, dari kunjungan beliau beberapa kali di Modoinding mendapatkan keluhan pelaku UMKM IKM dimana mereka hingga kini tidak miliki izin, problemnya karena pasar mereka yang tertutup jika produknya di bawa ke Manado dan pasti ditolak karena tidak memiliki nomor terdaftar P-IRT,” ujarnya seraya menambahkan, Kakan BPN Minsel melakukan terobosan ke BPN Pusat untuk ketersediaan budget untuk laksanakan Bimtek P- IRT mendapat acungan jempol pelaku usaha sekaligus berbagai pihak karena izin ini sangat sangat didambakan.
Selaku stafsus Gubernur, Mokodompit memberikan apresiasi dan support untuk Kakan BPN Minsel, dimana dengan berbagai gebrakannya yang mampu memudahkan tugasnya selaku mata dan telinga Gubernur.
“Kami berdua selalu diskusikan berbagai masalah petani dan UMKM, karena memang keduanya (Petani dan UMKM), tidak bisa dipisahkan, petani adalah bapaknya dan pelaku UMKM adalah ibunya, sebagaimana hasil Petani Kentang di buat miliki Value Addit (Nilai Tambah) harganya buat Keripik Kentang, Resoliss Kentang, Cake Kentang ( Inovasi),” ujar Firasat.
Kedepan kata dia, ia dan Kakan BPN Minsel berencana untuk melakukan Gerakan penanaman Jahe merah untuk Export ke Jepang, setelah melakukan koordinasi dengan Kepala Perwakilan BI sulut Arbonas Hutabarat dan Kepala dinas Pertanian Sulut Ir. Novly Wowiling.
Mokodompit mengatakan, dengan meningkatnya Export Sulut, diharapkan PE SULUT 8,4 Persen Triwulan II ini bisa dipertahankan hingga akhir 2021.
“Ini semua tak lepas dari dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, sehingga hari ini UMKM-IKM lebih bergeliat dengan dukungan perbankan yang rekomended, sebab itu kami semakin optimis Sulut akan lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.
(***/AnggawiryaMega)