Bitung, BeritaManado.com – Selamat tahapan Pilkada serentak 2020, jumlah laporan dugaan penyalagunaan media sosial (Medsos) terus mengalami peningkatan.
Hal itu disampaikan Kapolres Bitung, AKBP FX Winardi Prabowo SIK saat hadir di Rapat Koordinasi Stakeholder Anti Politik Uang, Hoax dan Politisasi SARA Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara serta Walikota dan Wakil Walikota Bitung Tahun 2020, Jumat (16/10/2020).
Kapolres mengatakan, saat ini sudah banyak laporan yang masuk di pihak Kepolisian terkait dengan penyalagunaan Medsos.
“Mari kita menyadarkan masyarakat agar dewasa dalam mnggunakan Medsos, jangan menyebarkan informasi yang menyesatkan bagi masyarakat Kota Bitung,” kata Kapolres.
Terkait kegiatan yang digagas Bawaslu kata Winardi, harus didukung serta mendeglarasikan anti many politik, Hoax dan politisasi SARA agar bisa terlahir peminpin yang berintegritas dan mertabat sebagai pemimpin di Kota Bitung.
“Mari kita antisipasi adanya masalah politisasi SARA, karena akan sangat berbahaya apaliba adanya isu politiasi SARA pada Pikada Tahun 2020 ini,” katanya.
Apalagi kata dia, UUD Nomor 10 Tahun 2016 yang terkait dengan tidak boleh seseorang ataupun kelompok yang menghina Agama, Kelompok, Suku dan juga Calon Gubernur serta calon wali kota tidak diperkenankan menghina dalam berpolitik.
“Mari kita mendeglarasikan Anti Hoaks, dimana kita lihat saat ini sitausi nasional yang belakangan ini terjadi diakibatkan karena adanya berita hoax, sehingga dengan adanya deglarasi anti hoax ini masyarakat Kota Bitung dalam Pilkada ini tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi,” katanya.
Hadir juga dalam acara itu Pjs Wali Kota Bitung, Edison Humiang, Kepala Kejaksaaan Negeri Bitung, Frenkie Son SH MM MH, Ketua KPU Kota Bitung, Deslie D Sumapouw SE, Ketua Bawaslu Kota Bitung, Deiby Londok, LO tiga Paslon dan Panwascam se-Kota Bitung.
(abinenobm)