Ratahan – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menghadirkan suatu kegiatan guna menstimulus pengembangan usaha rumahan.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Ronald Sorongan, melalui Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Strategis, pihaknya terus mengupayakan agar UMKM dapat naik kelas.
“Seperti yang kita lakukan di Kabupaten Mitra dalam kegiatan pelatihan yang berakhir Jumat 4 September ini, menjadi harapan besar kami agar UMKM di sini dapat naik kelas,” ungkap Ronald Sorongan.
Adapun yang dimaksudkan dirinya dengan naik kelas adalah produk UMKM telah dikemas dengan baik dan telah memiliki ijin usaha.
Berbicara terkait marketing atau pemasaran maka tidak lepas dari kemasan suatu produk yang tidak hanya supaya terlihat menarik, namun juga menjamin mutu dan higienis.
Begitu juga dengan persoalan perijinan yang tidak kalah penting dan berkaitan dengan layak tidaknya suatu produk untuk dipasarkan.
“Hal ini sangat penting dan seperti pengurusan ijin saat ini lebih mudah karena bisa lewat online. Kalau dulu masih SKU tapi sekarang sudah ada OSS. Jadi UMKM harus bisa menyesuaikan dan miliki NIB serta ijin usaha mikro,” pungkas Ronald Sorongan.
Dirinya sangat bersyukur karena sambutan yang diberikan UMKM Mitra atas kegiatan tersebut sangat luar biasa.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga melakukan pembelian untuk produk UMKM di Kabupaten Mitra, untuk kembali dipasarkan di di Kios UMKM Provinsi Sulut, yang bertempat di Gedung PLUT, Jalan Pomorouw, Kecamatan Wanea.
“Beberapa produk yang kami beli, seperti VCO, hand sanitizer, gula semut, dan gula aren. Ini sesuai data produk UMKM yang telah kita identifikasi yang merupakan salah satu produk lokal unggulan di Mitra,” jelasnya.
Diakuinya, masih ada juga beberapa produk unggulan Mitra yang belum diakomodir, namun pihaknya nanti akan melakukan evaluasi yang ketiga dan beberapa produk yang sempat dipajang dalam kegiatan tersebut akan coba dibeli untuk dipasarkan kembali di Kios UMKM.
Adapun ini yang namanya stimulus ekonomi bagi UMKM yang terkena dampak COVID-19 dan dana tersebut merupakan belanja tidak terduga, serta bakal berlangsung hingga Bulan November, walau dengan jumlah belanja yang terbatas.
“Jadi semua tergantung dari UMKM untuk memanfaatkan peluang agar bisa naik kelas karena upaya kami hanya memfasilitasi seperti pemberian materi dalam kegiatan ini,” tutupnya.
Selain itu, di era teknologi saat ini, pihaknya juga berharap agar UMKM dapat go digital sehingga dalam kesempatan tersebut, diberikan juga pelatihan cara memasarkan lewat online.
(Jenly Wenur)