Minut, BeritaManado.com – “Bukankah telah Ku perintahkan kepadamu: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi.”
Tulisan dari Alkitab, kitab Yosua 1:9 adalah postingan terakhir dari akun Facebook milik anggota DPRD Minahasa Utara Denny Sompie, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Minggu 3 Mei 2020 malam di ICU RSUP Prof Kandou Malalayang.
Sebagai seorang majelis gereja yang pernah menjabat Penatua Pemuda hingga Penatua Kaum Bapa (PKB) di GMIM Winuri, semasa hidup DenSom – sapaan Denny Sompie – dikenal sebagai orang yang sederhana, murah senyum dan senang membantu orang yang kesusahan tanpa memandang latar balakang orang tersebut.
Terlalu banyak kebaikan yang ia lakukan tak heran jika di akun media sosialnya banjir ucapan duka dengan merasa sangat kehilangan.
“Likupang Raya kehilangan aset berharga. Denny Sompie adalah sosok yang luar biasa dan sampai saat ini merupakan salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki orang Likupang dan bahkan putra terbaik dari negeri ini,” ungkap Ketua Komunitas Likupang Raya (KLiR) Arnold Nelwan Sompie, Senin (4/5/2020).
Seakan tak percaya ketika kabar duka itu viral di media sosial.
Denny Sompie adalah orang yang jarang terdengar kabar sakit.
Walaupun tubuhnya tambun tapi aktifitas Denny Sompie cukup tinggi.
Selain aktif pelayanan di gereja, politisi mumpuni dengan jabatan di berbagai organisasi di Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), hingga organisasi masyarakat (Ormas) sebagai Ketua Waraney Tanah Toar Lumimuut Likupang Raya, DenSom masih sering melakukan aktivitas sebagai petani.
“Banyak hal diperjuangkan Denny semasa hidupnya. Sebagai anggota DPRD Minut, Denny sukses membuktikan perannya sebagai wakil rakyat dengan kemampuannya secara swadaya dan sinergi dengan sejumlah kepala desa sehingga kawasan pariwisata seperti Pantai Pall, Pantai Pulisan, Pantai Kalinaun, Pulau Komang dan sekitarnya bisa seviral sekarang,” ujarnya.
Bukan itu saja, DenSom juga banyak memotivasi orang Likupang yang sudah sukses di perantauan untuk jangan melupakan pembangunan di tanah kelahirannya sehingga banyak yang tergerak ‘pulang kampung’ untuk membangun daerah atau walaupun dari jauh membantu perkembangan kampung Likupang dengan potensi masing-masing.
“Denny Sompie orang yang vokal dan tidak takut dikritik. Dia mendorong banyak orang Likupang hingga Wori yang merupakan daerah perwakilannya, untuk bangkit dari keterpurukan dan stigma orang pesisir adalah orang bodoh dan miskin. Banyak program bantuan dari pusat yang dikawalnya sehingga benar-benar bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Arnold.
Sementara itu, Sekretaris KLiR, Eric Fanno Rondonuwu yang merupakan sahabat dekat DenSom juga masih seakan tak percaya.
“Rencana Tuhan memang tak terselami, tapi kita percaya bahwa kau kawanku Denny Sompie sudah mengakhiri pertandingan dengan baik. Selamat jalan kawan,” tutur Eric yang juga rekan pelayanan gereja DenSom.
Bendahara KLiR Gerrit Luntungan pun langsung melayat ke rumah duka di Desa Winuri Senin (4/5/2020) pagi ini, tak kuasa melihat suasana kesedihan.
“Merasa sangat kehilangan sahabat dan rekan kerja terbaik,” ungkap Gerrit yang juga merupakan anggota legislator Kabupaten Minut.
Seperti diketahui, Denny Sompie merupakan tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang berasal dari Desa Winuri, Kecamatan Likupang Timur.
Ia meninggalkan seorang istri yang merupakan Hukum Tua Desa Winuri dan 3 orang anak.
Istri tercinta DenSom, Shinta Kasso menceritakan, sehari sebelum kematian, DenSom bahkan masih bermain catur seperti biasanya di rumah keluarga yang lain di desa tempat tinggalnya.
Dalam persiapan jelang ibadah Minggu subuh bersama keluarga, Denny yang saat itu biasanya sudah bangun, ternyata ditemukan tengah kehilangan kesadaran dan dalam posisi seperti tertidur pulas.
Ia sempat dibangunkan oleh anaknya seperti biasanya, namun badannya seperti tak bisa bergerak.
Shinta bercerita, saat itu Alm DenSom hanya bisa mengerakkan sedikit kepalanya, tanpa berbicara.
“Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Hanya pada Desember 2019 memang pernah dirawat di sebuah RS Jakarta di sela-sela tugas karena tekanan darah tinggi,” ujar Shinta yang juga menjabat Hukum Tua Desa Winuri.
DenSom sempat dirawat sehari di ICU RSUP Prof Kandou sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 23.20 Wita dengan diagnosa penyakit jantung disertai tekanan darah tinggi.
Ibadah penguburan akan dilaksanakan pada Rabu (6/5/2020) jam 10.00 Wita di tumah duka di Desa Winuri Kecamatan Likupang Timur.
Selamat jalan Denny Sompie.. pejuang dari Likupang Raya.
(***/Finda Muhtar)
Baca Juga:
KABAR DUKA: Legislator Minut Denny Sompie Meninggal Dunia