
Sangihe, BeritaManado.com — Melonjaknya harga kebutuhan pokok di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang disebabkan pandemi Coronavirus Disase 2019 (COVID-19), hingga hal ini membuat masyarakat Sangihe panik, akhirnya menjadi perhatian sari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe.
Pada hari Selasa, (24/3/2020), Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah (Disperindagda) Sangihe, Felix Gaghaube dan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi, Evangelin Sasiang, melakukan survei harga kebutuhan pokok di Pasar tradisional Towo’e.
Ditemui disela-sela kegiatan survei oleh beberapa wartawan, Bupati Jabes Gaghana mengungkapkan, saat ini kan sedang beredar adanya isu kenaikam harga barang pokok.
Jadi pihaknya selaku pemerintah melakukan survei harga.
“Hari ini kita melakukan survei di pasar Towo’e, guna memantau perkembangan harga terkait dengan isu penyebaran COVID-19,” ujar Gaghana.
Saat melakukan survei Bupati Gaghana, tidak menemukan adanya kenaikan harga, atau bisa dibilang harga bahan pokok masih dalam keadaan normal atau stabil.
“Saya bersyukur masyarakat kita para pengusaha dan pedagang, tidak memanfaatkan momentum ini untuk mencari keuntungan,” jelas Gaghana.
Menurut Gaghana, ada satu bahan pokok yang mengalami kenaikan harga yaitu gula putih.
Menurutnya, masalah gula ini menjadi masalah nasional bukan hanya di Kabupaten Sangihe saja.
“Dari seluruh produk yang kita tanyakan, ternyata yang ada pergerakan harga sangat signifikan hanya gula putih, masalah gula ini pun telah menjadi masalah nasional,” bebernya.
Gaghana mengatakan, untuk mengantisipasi stok gula kedepan, pihaknya akan melakukan permintaan penambahan stok gula ke pihak Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Beberapa waktu kedepan kita akan meminta pihak Bulog dapat mempersiapkan stok gula ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” imbuh Gaghana.
Lanjutnya, terkait COVID-19 ini, kiranya menjadi pemahaman bagi semua masyarakat dan jangan panik.
Menurut Gaghana, stok pangan beras untuk beberapa bulan kedepan beberapa bulan masih memadai.
“Stok pangan beras hingga 4 sampai 5 bulan kedepan masih memadai, begitu juga suplai dari tol laut 3 bulan kedepan masih ready.
Hal ini tidak menjadi masalah.
Jadi, kepada masyarakat tidak perlu memborong sebanyak-banyaknya karena stok masih banyak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagda Sangihe, Feliks Gaghaube mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan harga di pasar masih normal, hanya bergerak naik yaitu gula karena merupakan masalah nasional.
“Kami berharap pergerakan harga gula tidak signifikan dan berharap stok gula bisa masuk pada akhir bulan April di Sangihe,” kata Gaghaube.
Gaghaube menambahkan, kalau untuk kebutuhan pangan lain, belum ada kenaikan yang sangat signifikan.
Harga jual dipasar masih terbilang normal.
“Sedangkan kebutuhan lainnya menurun seperti minyak goreng, untuk rempah-rempah harganya masih terbilang normal, seperti cabe harganya 45-50 ribu rupiah per kilogram, begitu juga dengan bawang putih, bawang merah, tomat harga ini masih terbilang normal,” tandasnya.
(Erick Sahabat)