MANADO, BeritaManado.com –– Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) yang berada di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang kembali memakan korban menjadi perhatian serius DPRD Sulut.
Sebagaimana diungkapkan legislator Sulut Dapil BMR Yusra Alhabsyi, dirinya merasa prihatin dengan kembali terjadinya tragedi kematian penambang di sana.
“Sebagai bagian dari masyarakat BMR saya prihatin terkait tragedi yang menimpa masyrakat penambang di lokasi Bakan,” ujar Yusra Alhabsyi kepada BeritaManado.com, Senin (10/02/2020) di ruang kerjanya.
Untuk itu, lanjut Yusra Alhabsyi, dirinya kembli mengingatkan seluruh pihak untuk segera menyeriusi tambang yang kategori tidak berizin di wilayah BMR maupun di seluruh Sulut.
“Kita semua baik DPRD, Pemkab/Pemko maupun Pemprov harus menyeriusi ino. Karena dari waktu ke waktu sudah banyak memakan korban.
Saat ini bertambah lagi dua korban. Maka harus dicarikan solusi atau jalan keluar misalnya dicarikan lokasi untuk dijadikan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), atau lokasi tersebut tidak bisa dijadikan WPR maka carikan masyarakat penambang maka carikan wilayah WPR baru, karena ini menyangkut lahan pekerjaan makanya kita tidak bisa selalu menyalahkan masyarakat dalam hal ini,” tegasnya.
Sebab, lanjut politisi PKB ini, butuh keseriusan dari kita semua untuk masalah itu.
“Saya tahu ini butuh proses panjang, tapi kalau tidak disikapi sekarang kapan lagi ini diperhatikan jangan nanti ada korban baru kita respon,” tuturnya seraya berharap penetapan lokasi tambang resmi ditetapkan secepatnya.
Kepada masyarakat, dirinyapun mengimbau untuk tetap berhati-hati selama melakukan proses penambangan.
“Memang mereka butuh nafkah tapi keselamatan dan kesehatan diri harus menjadi prioritas,” tutupnya.
Diketahui, dari iformasi yang diperoleh kejadian kematian 2 penambang bermula saat mereka sedang melaksanakan aktivitas penambangan di lokasi yang dikenal dengan Busa Bakan pada hari ini Kamis (6/2/2020) sekitar pukul 12.00 WITA.
Saat menambang, tiba-tiba terjadi longsoran batu yang menimpa 5 orang penambang yang berada dilokasi tersebut.
Dari 5 orang yang terkena reruntuhan batu, 3 dikabarkan selamat dan langsung melarikan diri lewat Jalan Perkebunan Desa Matali Baru.
Sedangkan 2 lainnya dinyatakan meninggal dunia, yakni Alvian warga Desa Solimandungan 2 dan Rahmat Mokodongan warga Desa Solimandungan Baru yang sempat dibawa ke RS Kotamobagu.
(AnggawiryaMega)