Kombi – Seorang siswi SMA berinisial DB (17), warga Kolongan, Kombi, Minahasa, nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah gudang dekat rumahnya, Sabtu (14/09/2019) petang.
Korban ditemukan pertama kali oleh Alva Barangbae, sekitar pukul 18.00 WITA. Dituturkan Alva, sesaat sebelumnya sempat bercanda dengan korban, di rumah. Alva lalu pergi ke rumah tetangga.
Sekitar 30 menit kemudian, Alva kembali ke rumah namun tak mendapati korban. Merasa curiga, ia pun bergegas mencari korban ke berbagai tempat, termasuk di gudang yang saat itu dalam keadaan tertutup rapat.
Alva segera membuka pintu gudang dengan cara mendorong karena sulit dibuka. Tak lama kemudian, Alva sangat terkejut ketika melihat korban dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang ke bawah.
Leher korban terlilit seutas tali rafia warna hijau yang terikat pada balok kayu di atas gudang tersebut. Alva menerangkan, lidah korban menjulur ke luar. Melihat hal ini, Alva segera memeluk korban lalu memutuskan tali menggunakan korek api.
Alva lalu mengangkat korban ke luar gudang sambil berteriak meminta tolong. Tak berselang lama, warga sekitar berdatangan lalu membawa korban ke rumahnya, namun korban telah meninggal dunia. Sementara ayah tiri korban saat itu berada di Tondano, Minahasa.
Pihak kepolisian yang mendapat informasi, segera mendatangi TKP dan rumah korban.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Plt. Kapolsek Kombi, AKP Agus Marsidi.
Lanjutnya, pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini dengan ikhlas, sehingga menolak proses otopsi melalui surat pernyataan penolakan.
“Kasus ini dalam penyelidikan lebih lanjut,” tandas AKP Marsidi.
(miltonpantouw)