Minut, BeritaManado.com – Bimbingan Tehnis (Bimtek) Penyusunan Profil Desa Berbasis Web yang dilaksanakan di Hotel Eden Kartika Plaza, Bali telah tuntas digelar, Kamis (1/8/2019).
Sesuai data yang dihimpun berdasarkan rundown acara bimtek, sebanyak 188 perangkat desa, terdiri dari Hukum Tua, Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, Kaur Pemerintahan dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mendapat materi penyusunan profil desa, pembuatan website dan cara mengupload profil desa ke website, dengan total materi selama kurang lebih 12 jam.
Dalam kegiatan tersebut, perangkat desa tidak sendiri.
Mereka didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Minut Boby Najoan, sejumlah camat, sekretaris kecamatan dan anggota PKK.
Data yang dihimpun, perjalanan tersebut menelan biaya Rp12 juta per orang diambil dari alokasi dana desa (sebelumnya disebut bersumber dari dana desa).
Artinya, ada Rp2.256.000.000 Alokasi Dana Desa disedot untuk mempelajari cara pembuatan website yang berisi profil desa.
Namun, alih-alih belajar membuat website, rupanya tahun 2016 hampir seluruh desa se-Minahasa Utara sudah pernah dibuatkan website desa oleh mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Diketahui pada 23 April 2016, pernah dilakukan penarikan mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Unsrat.
Penarikan mahasiswa KKT dilakukan Wakil Bupati Minut Ir Joppi Lengkong MSi sekaligus dengan launching buku dan website sistem informasi desa (Simdes) milik Pemkab Minut yang merupakan hasil karya dari mahasiswa KKT Unsrat Angkatan 111 tahun 2016.
Di hari itu, secara serentak dilaunching 121 website desa sehingga memudahkan siapa saja untuk mengakses profil desa se-Minut.
Hal itu dibenarkan Koordinator Pelaksana Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Unsrat yang adalah Kepala Pusat P2KKT Unsrat Dr Ir Rignolda Djamaluddin MSc.
Kepada BeritaManado.com, Djamaluddin mengatakan website tersebut dibuat untuk seluruh desa kecuali desa di Pulau Bangka dan Talise.
“Salah satu program tematik KKT angkatan 111 yaitu pembuatan website desa dan pelatihan operator-operator desa, kecuali yang ada di Pulau Bangka dan Talise,” ungkap Djamaluddin, Jumat (2/8/2019).
Pembuatan website profil desa tersebut juga diketahui sejumlah masyarakat.
Tokoh masyarakat Minut Selfran Wungouw, yang juga mantan anggota DPRD Minut mengatakan, mestinya apa yang sudah ditinggalkan mahasiswa KKT Unsrat itu dikembangkan.
“Kan tiap desa sudah ada website malah sudah diinput profil desa. Itu saja yang dikembangkan sehingga tidak perlu keluar dana besar,” sesal Wungouw.
Donald Rumimpunu, warga Likupang Timur juga mengkritisi sikap perangkat desa dan Dinsos PMD Minut yang boros anggaran.
“Sebenarnya untuk lebih maksimal sebaiknya tidak usah dibuat di luar daerah. Dan seharusnya pihak penyelenggara harusnya punya hitung-hitungan yang tepat, mulai dari dana akomodasi bayar narasumber dan sebagainya,” kata Rumimpunu.
Baca Juga:
Minut Mendunia !!! 121 Website Simdes Diluncurkan
Miliaran Dana Desa Habis untuk Bimtek ke Bali
Kejari dan Kepolisian Didesak Periksa Anggaran Bimtek ke Bali
(Finda Muhtar)