Tondano, BeritaManado.com — Pemkab Minahasa sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Rabies se-Dunia pada Rabu (3/10/2018) kemarin dan didaulat sebagai pilot project penanggaulangan bahaya rabies.
Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan objek wisata Benteng Moraya tersebut dihadiri langsung Bupati Minahasa Ir Royke Octavianus Roring MSi yang dalam sambutannya mengajak seluruh komponen masyarakat bersyukur dengan pelaksanaan kegiatan tersebut di Minahasa.
“Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI dan tim yang telah memilih Kabupaten Minahasa sebagai tempat peringatan Hari Rabies Se-Dunia,” kata Roring.
Sementara itu, Asisten Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK RI Drg Naalih Kelsum PhD dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara yang sudah mempersiapkan acara tersebut hingga bisa sukses dengan baik.
“Rabies sudah banyak menelan korban, karena itu sangat penting bagi kita untuk melakukan program vaksinasi dalam upaya pencegahan. Saya minta semua pihak harus meningkatkan kualitas kesehatan, karena hal itu menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Pada bagian yang sama, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Drh Fajar Sumping Tjatur Rasa PhD menjelaskan bahwa rabies sangat berbahaya, makanya membutuhkan program vaksinasi secara berkesinambungan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan demi keselaatan manusia itu sendiri dan hewan.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka Kementerian Pertanian telah menjalankan programvaksinasi gratis kepada 1.000 hewan, sosialisasi bahaya rabies di sekolah-sekolah dan lomba dokter cilik.
Terkait hal tersebut, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr Anung Sugihantoni MKes mengatakan bahwa kegiatan seperti itu masih akan dilakukan pada beberapa daerah lain yang terindikasi belum bebas sepenuhnya dari rabies.
“Kabupaten Minahasa dipilih dengan latar belakang bahwa daerah ini tempat dilaksanakan penelitian konsep one health. Dengan demikian pilot project pencegahan bahaya rabies. Kesehatan manusia dan hewan tidak dapat dipisahkan,” ungkapnya.
(***/Frangki Wullur)
Tondano, BeritaManado.com — Pemkab Minahasa sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Rabies se-Dunia pada Rabu (3/10/2018) kemarin dan didaulat sebagai pilot project penanggaulangan bahaya rabies.
Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan objek wisata Benteng Moraya tersebut dihadiri langsung Bupati Minahasa Ir Royke Octavianus Roring MSi yang dalam sambutannya mengajak seluruh komponen masyarakat bersyukur dengan pelaksanaan kegiatan tersebut di Minahasa.
“Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI dan tim yang telah memilih Kabupaten Minahasa sebagai tempat peringatan Hari Rabies Se-Dunia,” kata Roring.
Sementara itu, Asisten Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK RI Drg Naalih Kelsum PhD dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara yang sudah mempersiapkan acara tersebut hingga bisa sukses dengan baik.
“Rabies sudah banyak menelan korban, karena itu sangat penting bagi kita untuk melakukan program vaksinasi dalam upaya pencegahan. Saya minta semua pihak harus meningkatkan kualitas kesehatan, karena hal itu menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Pada bagian yang sama, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Drh Fajar Sumping Tjatur Rasa PhD menjelaskan bahwa rabies sangat berbahaya, makanya membutuhkan program vaksinasi secara berkesinambungan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan demi keselaatan manusia itu sendiri dan hewan.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka Kementerian Pertanian telah menjalankan programvaksinasi gratis kepada 1.000 hewan, sosialisasi bahaya rabies di sekolah-sekolah dan lomba dokter cilik.
Terkait hal tersebut, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr Anung Sugihantoni MKes mengatakan bahwa kegiatan seperti itu masih akan dilakukan pada beberapa daerah lain yang terindikasi belum bebas sepenuhnya dari rabies.
“Kabupaten Minahasa dipilih dengan latar belakang bahwa daerah ini tempat dilaksanakan penelitian konsep one health. Dengan demikian pilot project pencegahan bahaya rabies. Kesehatan manusia dan hewan tidak dapat dipisahkan,” ungkapnya.
(***/Frangki Wullur)