Manado – Pdt Jeffrey Kalangi, STh mengatakan, Bethesda Taas lahir pada 21 tahun yang lalu namun saat ini terasa baru lahir. Hal itu disampaikan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Bethesda Taas itu pada saat memimpin ibadah HUT Ke-21 GMIM Bethesda Taas.
Pdt Jeffrey Kalangi menjelaskan, pada 21 tahun yang lalu gereja dan jemaat ini masih sangat darurat dan sederhana, mengingat pada tahun itu daerah Taas masih merupakan daerah pertanian dengan dipenuhi kolam ikan milik masyarakat yang mayoritas tinggal di Tikala, jadi wajar jemaat Bethesda saat itupun masih dihuni warga “pinggiran”. Suasana HUT juga seakan membawa jemaat seperti baru “lahir”
“Dia (Bethesda Taas) lahir dari kesederhanaan dan dia berada dari daerah yang sekarang so banyak orang manyasal akang. Tapi begitulah lahir dari 2 kolom dan sudah menjadi 19 kolom saat ini dengan laju pembangunan yang cepat,” jelas Kalangi.
Diapun menambahkan saat ini jemaat ini berada bukan pada 21 tahun yang lalu, yang lahir dari biasa-biasa dan bukan luar biasa, penuh dengan perselisihan, tapi justru dalam perselisihan jemaat ini lahir, dan lama kelamaan dari biasa-biasa menjadi luar biasa dan bangga karena diusianya tersebut Jemaat Bethesda tidak dalam perselisihan.
Dalam khotbahya yang diambil dalam kitab Filipi Pasal 2:2-9 Kalangi mengatakan dalam cerita Alkitab tersebut ada dua tokoh yang mengalami perselisihan, karena ini sangat mempengaruhi kehidupan jemaat.
“Tetapi ketika dua tokoh ini berselisih dapatkah iman itu bertumbu, tidak tetapi iman bertumbu dalam damai, oleh karena itu hikmat yang ditaruh Allah dihati manusia agar hikmat dapat melihat kebenaran dan melampaui keadilan,” katanya.
Oleh karena itu dia mengharapkan agar jemaat GMIM Bethesda yang diusiannya 21 tahun dapat menjadi pendamai dan pembawa damai.
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8). Hal ini akan menjadi fokus jemaat sama halnya seperti fokus Rasul Paulus yaitu fokus pada hal-hal yang benar,”
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Perkebunan Sulut Dr Ir Ricky Tumanduk mengajak jemaat Bethesda Taas di usia 21 menjaga kebersamaan jemaat untuk membangun jemaat dan masyarakat Sulut degan bersama memberantas kemiskinan di daerah ini. (rizath polii)
Manado – Pdt Jeffrey Kalangi, STh mengatakan, Bethesda Taas lahir pada 21 tahun yang lalu namun saat ini terasa baru lahir. Hal itu disampaikan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Bethesda Taas itu pada saat memimpin ibadah HUT Ke-21 GMIM Bethesda Taas.
Pdt Jeffrey Kalangi menjelaskan, pada 21 tahun yang lalu gereja dan jemaat ini masih sangat darurat dan sederhana, mengingat pada tahun itu daerah Taas masih merupakan daerah pertanian dengan dipenuhi kolam ikan milik masyarakat yang mayoritas tinggal di Tikala, jadi wajar jemaat Bethesda saat itupun masih dihuni warga “pinggiran”. Suasana HUT juga seakan membawa jemaat seperti baru “lahir”
“Dia (Bethesda Taas) lahir dari kesederhanaan dan dia berada dari daerah yang sekarang so banyak orang manyasal akang. Tapi begitulah lahir dari 2 kolom dan sudah menjadi 19 kolom saat ini dengan laju pembangunan yang cepat,” jelas Kalangi.
Diapun menambahkan saat ini jemaat ini berada bukan pada 21 tahun yang lalu, yang lahir dari biasa-biasa dan bukan luar biasa, penuh dengan perselisihan, tapi justru dalam perselisihan jemaat ini lahir, dan lama kelamaan dari biasa-biasa menjadi luar biasa dan bangga karena diusianya tersebut Jemaat Bethesda tidak dalam perselisihan.
Dalam khotbahya yang diambil dalam kitab Filipi Pasal 2:2-9 Kalangi mengatakan dalam cerita Alkitab tersebut ada dua tokoh yang mengalami perselisihan, karena ini sangat mempengaruhi kehidupan jemaat.
“Tetapi ketika dua tokoh ini berselisih dapatkah iman itu bertumbu, tidak tetapi iman bertumbu dalam damai, oleh karena itu hikmat yang ditaruh Allah dihati manusia agar hikmat dapat melihat kebenaran dan melampaui keadilan,” katanya.
Oleh karena itu dia mengharapkan agar jemaat GMIM Bethesda yang diusiannya 21 tahun dapat menjadi pendamai dan pembawa damai.
“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8). Hal ini akan menjadi fokus jemaat sama halnya seperti fokus Rasul Paulus yaitu fokus pada hal-hal yang benar,”
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Perkebunan Sulut Dr Ir Ricky Tumanduk mengajak jemaat Bethesda Taas di usia 21 menjaga kebersamaan jemaat untuk membangun jemaat dan masyarakat Sulut degan bersama memberantas kemiskinan di daerah ini. (rizath polii)