MITRA, BeritaManado.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) mengajukan anggaran sebesar Rp 23 Miliar pada Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2015 untuk pembangunan terminal tipe B.
Dishubkominfo Mitra melalui Kepala Bidang Angkutan Darat Max Wurangian menuturkan, pembangunan terminal menjadi prioritas mengingat semenjak Kabupaten Mitra dibentuk hingga kini belum ada terminal representatif di daerah ini.
“Ada 23 M yang coba kita ajukan lewat APBD-P tahun ini. Mudah mudahan bisa disetujui,” terang Max akhir pekan kemarin.
Menurut dia, anggaran pembangunan terminal juga sudah pernah diusulkan pada tahun anggaran sebelumnya, hanya saja itu belum terealisasi. Demikian dengan usulan ke Kementrian Perhubungan diera Menteri EE Mangindaan, belum juga mendapat respon.
“Kami melihat ini memang mendesak pengadaan terminal. Banyak warga khusus pengguna jasa transportasi khususnya angkutan darat yang mengeluhkannya. Demikian para sopir,” ujarnya.
Dari 23 miliar kata Max, sebetulnya adalah jumlah yang tidak sedikit, namun melihat kebutuhan di lapangan ini menjadi prioritas. Sebab idealnya sebuah kabupaten harus memiliki terminal minimal tipe B untuk menunjang transportasi umum.
“Harapan kami ini bisa terjawan lewat dikabulannya anggaran melalui pembahasan eksekutif dan legislatif,” tuturnya.
Diapun mengakui jika sedianya pembangunan terminal bisa diadakan di ibu kota Ratahan. Alasannya, aktifitas transportasi darat relatif lebih tinggi.
“Sejak dari dulu sudah dilihat, tepatnya dipertigaan arah jalan Wioi lokasinya sangat strategis,” tambahnya. (ruland sandag)
MITRA, BeritaManado.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) mengajukan anggaran sebesar Rp 23 Miliar pada Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2015 untuk pembangunan terminal tipe B.
Dishubkominfo Mitra melalui Kepala Bidang Angkutan Darat Max Wurangian menuturkan, pembangunan terminal menjadi prioritas mengingat semenjak Kabupaten Mitra dibentuk hingga kini belum ada terminal representatif di daerah ini.
“Ada 23 M yang coba kita ajukan lewat APBD-P tahun ini. Mudah mudahan bisa disetujui,” terang Max akhir pekan kemarin.
Menurut dia, anggaran pembangunan terminal juga sudah pernah diusulkan pada tahun anggaran sebelumnya, hanya saja itu belum terealisasi. Demikian dengan usulan ke Kementrian Perhubungan diera Menteri EE Mangindaan, belum juga mendapat respon.
“Kami melihat ini memang mendesak pengadaan terminal. Banyak warga khusus pengguna jasa transportasi khususnya angkutan darat yang mengeluhkannya. Demikian para sopir,” ujarnya.
Dari 23 miliar kata Max, sebetulnya adalah jumlah yang tidak sedikit, namun melihat kebutuhan di lapangan ini menjadi prioritas. Sebab idealnya sebuah kabupaten harus memiliki terminal minimal tipe B untuk menunjang transportasi umum.
“Harapan kami ini bisa terjawan lewat dikabulannya anggaran melalui pembahasan eksekutif dan legislatif,” tuturnya.
Diapun mengakui jika sedianya pembangunan terminal bisa diadakan di ibu kota Ratahan. Alasannya, aktifitas transportasi darat relatif lebih tinggi.
“Sejak dari dulu sudah dilihat, tepatnya dipertigaan arah jalan Wioi lokasinya sangat strategis,” tambahnya. (ruland sandag)