MANADO – Sarana akomodasi dan transportasi menjadi unsur utama sukses kegiatan bertaraf internasional. Sektor akomodasi sebagai penunjang kegiatan tampaknya tidak menjadi masalah dengan berdirinya banyak hotel berbintang di Kota Manado. Namun bagaimana dengan sektor transportasi?
Pantauan beritamanado, sejak kemarin sampai hari ini, jalan di Kota Manado dikepung macet, dikarenakan tidak ada jalan alternatif di dalam kota sebagai pengalih lalulintas. Kondisi ini semakin menguatkan bahwa Kota Manado sebenarnya belum layak menggelar iven internasional sekelas ARF-DiREx.
“Ini bukti bahwa Kota Manado belum layak menggelar iven internasional. Sedangkan hari-hari biasa saja kemacetan terjadi dimana-mana, apalagi jika ada acara besar seperti ini,” ujar Fanly Maramis, warga Paal Dua kepada beritamanado, Selasa (15/03) siang.
Steven Wowiling, warga Paal Dua lainnya mengingatkan kepada pemerintah agar kedepan lebih memperhatikan sektor transportasi untuk mengantisipasi pembangunan yang berkembang pesat, dimana Kota Manado banyak dilirik investor sebagai kota jasa, yang berakibat penumpukan kawasan perdagangan di Jalan Sudirman, Sam Ratulangi dan Boulevard.
“Tidak ada cara lain, pemerintah kota harus membuat konsep pembangunan infrastruktur jalan baru terutama di Kota Manado. Kawasan Manado bagian utara dan timur adalah solusi terbaik pembangunan jalan protokol. Pemerintah jangan hanya menyelesaikan persoalan kota secara parsial, tapi harus punya konsep transportasi yang jelas. ” tukasnya. (jry)