Manado – Walau tidak berdampak secara jumlah temuan orang penderita HIV/AIDS menurut faktor resiko, namun faktor Waria (wanita pria) termasuk Homoseksual (sesama jenis laki-laki) lagi trend akan penularan penyakit itu di Provinsi Sulut khususnya di Kota Manado.
Hal tersebut dikatakan Sonny Aldryn selaku pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Manado saat ditemui BeritaManado.com di kantornya, Kamis (23/10/2014) sore.
“Tahun 1990-an, tren penularannya di jarum suntik, sekarang dengan berhubungan seks. Hubungan seks dengan waria atau LSL (Lelaki seks lelaki) saat ini lebih tren, sebelumnya tren di kelompok PSK (Pekerja Seks Komersil),” ujar Sonny.
Ditambahkannya, penderita HIV/AIDS di Sulut berdasar faktor hubungan seks Homoseksual, ada 26 penderita HIV dan 30 penderita AIDS di tahun 2014 per 30 Juni.
“Secara keseluruhan di Kabupaten Kota di Sulut, Kota Manado tertinggi warganya pengidap HIV/AIDS dengan 191 penderita HIV dan 410 penderita AIDS,” tandas Sonny. (robintanauma)
Manado – Walau tidak berdampak secara jumlah temuan orang penderita HIV/AIDS menurut faktor resiko, namun faktor Waria (wanita pria) termasuk Homoseksual (sesama jenis laki-laki) lagi trend akan penularan penyakit itu di Provinsi Sulut khususnya di Kota Manado.
Hal tersebut dikatakan Sonny Aldryn selaku pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Manado saat ditemui BeritaManado.com di kantornya, Kamis (23/10/2014) sore.
“Tahun 1990-an, tren penularannya di jarum suntik, sekarang dengan berhubungan seks. Hubungan seks dengan waria atau LSL (Lelaki seks lelaki) saat ini lebih tren, sebelumnya tren di kelompok PSK (Pekerja Seks Komersil),” ujar Sonny.
Ditambahkannya, penderita HIV/AIDS di Sulut berdasar faktor hubungan seks Homoseksual, ada 26 penderita HIV dan 30 penderita AIDS di tahun 2014 per 30 Juni.
“Secara keseluruhan di Kabupaten Kota di Sulut, Kota Manado tertinggi warganya pengidap HIV/AIDS dengan 191 penderita HIV dan 410 penderita AIDS,” tandas Sonny. (robintanauma)