Bitung – Nur Nujiba (8) terpaksa mengisi hari-harinya dengan berkeliling Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa untuk menjajakan kue, setelah dua tahun lalu ia ditolak untuk menjadi siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Bitung.
Penolakan pihak sekolah cukup sederhana, yakni Nur dianggap belum cukup umur sehingga ia tak diijinkan untuk menjadi salah satu siswi MIN Kota Bitung. Akibatnya ia terpaksa menganggur dan memilih untuk berjualan kue keliling.
“Saya lulusan TK Nurulhuda tahun 2013 dan langsung mendaftar di MIN, tapi ditolak karena tak cukup umur,” katanya.
Padahal Nur mengaku ada beberapa teman seusianya ketika mendaftar langsung diterima masuk ke sekolah MIN tapi entah mengapa dirinya ditolak. “Saya sangat ingin sekolah seperti teman-teman,” katanya sambil merunduk.
Nur mengaku hampir setiap hari datang ke lokasi sekolah menjajakan kuenya sambil bermain dengan teman-teman seangkatannya dulu di TK Nurulhuda. Itu ia lakukan agar tak kesepian ketika teman-temannya sibuk mengecap pendidikan dan dirinya hanya berdiam diri di rumah.
“Tahun ini saya akan mendaftar lagi, kendati teman-teman sudah naik kelas dua. Mudah-mudahan sekolah tak menolak saya,” katanya.
Sementara itu Kepala Sekolah MIN Kota Bitung, Hi Sudarto Katijo mengaku terpaksa menolak sejumlah siswa dengan alasan daya tampung sekolah terbatas. Kendati dirinya sudah berupaya anak-anak di Kelurahan Bitung Timur lingkungan 2 Kecamatan Maesa bisa sekolah di sekolah tersebut tapi sayang fasilitas sekolah tak memedai.
“Kami sudah diupayakan, hanya saja memang sekolah terkendala dengan ruang kelas yang terbatas,” kata Katijo.(abinenobm)